Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sekjen MUI: Wajar Presiden Marah, Kerena Ulah Menteri Tak Punya Sense Of Crisis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Senin, 29 Juni 2020, 19:51 WIB
Sekjen MUI: Wajar Presiden Marah, Kerena Ulah Menteri Tak Punya <i>Sense Of Crisis</i>
Presiden Joko Widodo/Net
rmol news logo Pernyataan keras Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada rapat kabinet di Istana Negara, Kamis (18/6) yang lalu merupakan sentilan yang sangat menyejukan hati rakyat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas menyebutkan, wajar presiden marah. Kata dia, kabinet yang harusnya membantunya kehilangan sense of crisis.

“Pidato singkat presiden jokowi seperti yang tersebar di youtube benar-benar menunjukkan kekecewaannya terhadap kinerja para pembantunya yang terlihat seperti tidak punya sense of crisis,” kata Anwar dalam keteranganya, Senin (29/6).

Sehingga, sambung Anwar, tindakan dan sikap para pembantu Presiden selama ini khususnya dalam tiga bulan terakhir sama sekali tidak berdampak kepada masyarakat luas.

Wajar, kata Anwar, presiden “geram” karena seharusnya para menteri sudah tahu apa yang akan dilakukan tetapi ternyata tidak demikian.

“Hal ini tentu saja telah membuat sang Presiden benar-benar menjadi jengkel,” imbuhnya.

Bayangkan, kata Anwar, bahwa pemerintah telah menggelontorkan dana yang cukup besar. Namun, baru terserap sedikit.

Sambungnya, jumlah uang yang beredar di tengah-tengah masyarakat tentu masih sangat kecil, yang berdampak terhadap daya beli masyarakat hingga nilih bisa bicara menggeliatkan perekonomian.

“Hal ini tentu saja sangat kita sesalkan karena akibat dari tindakan tersebut telah memperburuk citra dari pemerintah terutama dalam hal ini adalah presiden karena dampak dari tindakan mereka tersebut telah memperburuk keadaan ekonomi rakyat,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA