"Sangat wajar jika Presiden @jokowi marah dan hilang kesabaran terhadap para menteri yang miskin terobosan dan kurang memiliki sense of crisis," kata dia dia akun Twitter @sy_haris, Selasa (30/6).
Kemarahan Jokowi bisa diterima. Misalnya, anggaran dalam program penanganan kesehatan yang dialokasikan sebesar Rp 75 triliun, baru terserap 1,53 persen.
Padahal, terang Syamsuddin Haris, pandemik virus corona baru (Covid-19) telah mendera rakyat Indonesia hampir empat bulan.
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko menjelaskan alasan di balik amarah Presiden Jokowi saat sidang kabinet pada 18 Juni 2020. Jokowi marah lantaran pelaksanaan penanganan Covid-19 di lapangan tidak sesuai harapannya.
Ada tiga sektor yang disoroti oleh Jokowi dalam penanganan corona, yakni kesehatan, bantuan sosial (Bansos), serta ekonomi dan keuangan. Ketiga sektor tersebut dianggap masih lemah saat ini.
Moeldoko mencontohkan kelemahan di sektor kesehatan karena pencairan insentif kesehatan baru sebesar 1,53 persen dari Rp 75 triliun. Kemudian, adanya persolan sinergi antara Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, dan BPJS Kesehatan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: