Jika ancaman tersebut hanya diucapkan dengan "marah-marah" tanpa langkah serius, maka pernyataannya itu tak ubahnya seperti aksi teatrikal.
Demikian kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7).
"Sebenarnya itu sebuah pengakuan bahwa kinerja sejumlah menterinya bermasalah. Jadi seharusnya, Presiden mengambil langkah-langkah atas pidatonya," ujar Fadli Zon.
"Kalau enggak, pidatonya itu dianggap angin lalu aja, jadi enggak jelas, seperti aksi teatrikal aja. Yang ujung-ujungnya hanya mau cuci tangan. Itu akan ada anggapan seperti itu," imbuhnya menegaskan.
Saat disinggung sektor mana saja apabila Kepala Negara menghendaki terjadinya reshuffle Kabinet Indonesia Maju, anak buah Prabowo Subianto itu menyatakan bahwa reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden.
Namun, sektor-sektor kesehatan dan ekonomi merupakan dua sektor yang harus diprioritaskan dalam menghadapi pandemik Covid-19 di tanah air.
"Presiden kan yang mempunyai penilaian, mempunyai hak prerogatif. Dan itu harusnya berdasarkan evaluasi. Yang sekarang ini merupakan prioritas harusnya adalah di bidang kesehatan dan terkait penanganan pandemik Covid-19 ini. Termasuk juga di bidang ekonomi harusnya. Dan juga beberapa bidang lain mungkin yang dianggap relevan," tuturnya
"Jadi ya menurut saya,
reshuffle itu hal yang biasa. Apalagi Presiden sudah mengungkapkan itu," sambungnya.
Lebih jauh, Fadli Zon menyatakan, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin relatif stabil dalam bidang politik. Hanya saja pada penanganan Covid-19 yang gagap dan cenderung ditemukan banyak persoalan dan catatan serius.
"Saya kira pemerintahan sekarang relatif stabil kalau dari sisi politik. Yng tidak stabil itu dari sisi penanganan Covid-19 dan dari sisi ekonomi kan. Itu yang tidak stabil," ucap dia.
"Nah mudah-mudahan kalau ada ditempatkan orang-orang yang tepat, ahli di bidangnya. Saya kira itu akan jauh lebih berguna bagi pemerintah untuk menangani berbagai masalah itu," demikian Fadli Zon.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: