Sekretaris Umum DPP GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat, mengatakan, dalam melakukan tugas penegakan hukum, Korps Bhayangkara harus mengutamakan pendekatan pencegahan dan cara humanis.
"Kepolisian harus berdiri di atas semua golongan, tidak memihak, dan melakukan penanganan hukum secara transparan dan berkeadilan, sehingga Polri semakin dipercaya masyarakat," demikian kata Sahat kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (1/7).
Sahat mengapresiasi prestasi positif dalam satu tahun terakhir yang berhasil mengamankan hajatan pemilu 2019. Selain itu, tambah Sahat, Polri juga berhasil membongkar sindikat peredaran narkoba dengan nilai triliunan rupiah.
Dalam tiga bulan terakhir, GAMKI juga melihat Polri nampak berhasil menjalankan fungsi penertiban untuk menangani virus corona baru (Covid-19).
Meski demikian, GAMKI menilai Polri masih memiliki tugas untuk melakukan pembenahan internal. Adanya oknum yang kerap menyalahgunakan wewenang dan juga masih ditemukan tindakan represi saat berhadap-hadapan dengan masyarakat.
"Menjadi catatan penting adalah masih adanya tindakan represif yang berpotensi melanggar HAM, misalnya dalam menangani aksi demonstrasi, menghadapi tersangka yang melarikan diri. Masih ada juga tindakan berlebihan dalam menghadapi kegiatan diskusi ilmiah ataupun 'penangkapan' seorang pria yang memposting lelucon Gus Dur," demikian penjelasan Sahat.
Kedepan, GAMKI mendorong agar Polri harus lebih banyak fokus pada tindakan preventif dan preemtif, ketimbang melakukan tindakan represif. Dengan demikian kepercayaan masyarakat yang saat ini sudah tinggi akan terus meningkat.
"Khususnya di masa Corona, Polri tetap melakukan pendekatan humanis untuk menjaga kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan," pungkas Mantan Ketum PP GMKI ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: