Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Survei IPO: Anies Baswedan Kepala Daerah Paling Responsif Tangani Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 04 Juli 2020, 14:39 WIB
Survei IPO: Anies Baswedan Kepala Daerah Paling Responsif Tangani Covid-19
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah/Repro
rmol news logo Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei tentang "Evaluasi Publik: Penanganan Pandemi Covid-19 dan Implikasi Sosiopolitik Nasional", Sabtu (4/7).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Salah satu hasil survei tersebut, IPO mendapatkan persepsi publik terkait popularitas kepala daerah berdasarkan kinerjanya yang paling responsif dalam penanganan Covid-19.

Peringkat pertama menempatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan perolehan 62,6 persen. Disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 60,1 persen, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono 54,3 persen.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah saat memaparkan hasil risetnya dalam diskusi daring MNC Trijaya FM, bertajuk "Menanti Perombakan Kabinet" pada Sabtu (4/7).

"Formasi ini menggeser Ridwan Kamil yang hanya memperoleh penilaian 53,0 persen, dari yang biasanya selalu bersanding dengan Anies dan Ganjar," ujar Dedi Kurnia Syah.

Posisi keempat ada Gubernur Jabar Ridwan Kamil 53 persen, Gubernur Bali I Wayan Koster 48,4 persen, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah 45,2 persen dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 40,1 persen.

Kemudian, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mendapat 40 persen, Bupati Bolaang Mengondow Timur Sehan Salim Landjar sebesar 37,7 persen, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa 36,2 persen, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.

"Popularitas Bupati Boltim cukup mendapat perhatian publik, ia dianggap responsif dan lebih baik dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Meskipun Khofifah berada di Jawa, faktanya ia dianggap lebih lamban dari Gubernur Bali, Gubernur Aceh Darussalam, Gubernur Sumatera Utara, bahkan dari Walikota Surabaya sekalipun," kata Dedi Kurnia.

Survei ini menggunakan metode Wellbeing Purposive Sampling (WPS) dan digelar pada periode 8 hingga 25 Juni 2020 dengan 1.350 responden yang tersebar di 135 desa dari 30 provinsi di Indonesia dengan tingkat akurasi data dalam rentang maksimum 97 persen.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA