Menurut peniliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, hal itu penting untuk memastikan parpol koalisi benar-benar menunjukkan dukungannya meski pada isu
reshuffle sekalipun.
"Ya bagus (sikap PDIP). Berarti partai pendukung mendukung beneran. Paling tidak partai menyediakan orang yang kompeten untuk posisi menteri," kata Siti Zuhro kepada wartawan, Minggu (5/7).
Siti menilai, teguran Jokowi kepada jajaran menterinya pada rapat kabinet lalu bisa berujung pada
reshuffle kabinet.
Reshuffle kabinet menjadi suatu keniscayaan jika melihat kecenderungan kepala negara ingin memenuhi harapan masyarakat.
"Jokowi sudah tahu rakyat tidak puas pada pemerintah. Rakyat bahkan sedang mempertanyakan apa kerja pemerintah sekarang. Ini sudah periode kedua, jadi presiden tidak perlu
pakewuh (merasa sungkan)," jelas Siti.
Merujuk pada sikap PDIP yang mendukung penuh kebijakan Presiden Jokowo, termasuk dalam hal evaluasi menteri, Siti mengakatakan parpol pendukung pemerintah juga harus rela bila kadernya di kabinet dievaluasi kinerjanya.
"Harusnya parpol lain menyahuti. Bila ada parpol yang jatah menterinya dikurangi, ya parpol harus terima," lanjut Siti Zuhro.
Bagus kalau partai punya stok kader ahli di bidangnya. Tak hanya soal kesehatan dan sosial ekonomi, tapi juga pendidikan, itu penting direkrut orang yang tepat. Jangan uji coba lagi, lah. Waktunya terlalu pendek untuk
trial and error," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: