Sebagai wadah bertukar ide, gagasan dan pikiran, rangkaian Millenial Talk Conference menghadirkan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo sebagai pembicara kunci.
Bamsoet, begitu dia karib disapa, menyebutkan Indonesia saat ini tengah menghadapi era bonus demografi di mana generasi muda pada rentan usia 16-30 tahun ada 64 juta jiwa.
Bonus demografi tersebut, kata Bamsoet, bisa memberikan peluang kemajuan ekonomi. Di sisi lain, juga dapat menghadirkan kemubaziran.
"Nilai kemanfaatan bonus demografi bisa optimal apabila terpenuhi dua prasyarat. Pertama, jumlah usia produktif tersebut merupakan sumber daya manusia yang berkualitas. Kedua, ketersediaan lapangan pekerjaan," ujar Bamsoet dalam acara yang diselenggarakan secara virtual, Minggu (5/7).
Dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini, tidak semua negara sukses mengelola bonus demografi yang dimiliki. Seperti Jepang, China dan Korea Selatan berhasil menjadikan bonus demografi pada industri eletronik.
"Brazil gagal lantaran akses pendidikan yang berkualitas dan infrastruktur serta penyediaan lapangan pekerjaan kurang mendapatkan prioritas," katanya.
"Afrika Selatan gagal karena kurangnya perhatian pada kualitas pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja serta rendahnya tingkat pertumbuhan lapangan perkerjaan, sehingga sekitar 53 persen generasi milenial Afrika menjadi pengangguran," jelas Bamsoet.
Sementara itu, Founder Millenial Talk Institute Hasan Basri menyampaikan, Millenial Talk Institute hadir sebagai gerakan sosial kepemudaan yang fokus pada pemberdayaan dan pengembangan pemuda diberbagai kajian diantaranya pendidikan, demokrasi, kesehatan, dan sosial ekonomi.
"Harapan kami, yaitu ingin melahirkan generasi millenial yang produktif, aktif dan mudah-mudahan bisa menjadi pemimpin di masa yang akan datang," ucapnya.
"Hadirnya Millenial Talk Conference ini kami rancang sebagai wadah pelatihan dan pemberdayaan pemuda untuk memberikan pemahaman dan wawasan luas terkait dengan tema malam ini tentang “demokrasiâ€" demikian Hasan Basri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: