Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Beathor Suryadi: Bank BUMN Harusnya Tajir, Kok Malah Rontok?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Senin, 06 Juli 2020, 14:04 WIB
Beathor Suryadi: Bank BUMN Harusnya Tajir, Kok Malah Rontok?
Mantan Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Bambang Beathor Suryadi/Net
rmol news logo Berita mengenai saham sejumlah bank BUMN penerima dana Rp 30 triliun yang rontok membuat mantan Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Bambang Beathor Suryadi geleng-geleng kepala.

Dia tidak abis pikir. Pasalnya, para pejabat yang ada di bank-bank BUMN bergaji besar. Artinya, sudah seharusnya mereka bekerja profesional dan membuat perusahaan menjadi maju, bukan malah membuat perusahaan itu bangktut.

“Harusnya tajir, lho kok rontok?” tanyanya kepada redaksi, Senin (6/7).

Beathor mengurai bahwa penghasilan pejabat eselon I di Kemenkeu yang ada di bank BUMN mendapat penghasilan setidaknya mencapai Rp 300 juta sebulan.

“Jika merangkap rangkap jabatan BLU (Badan Layanan Umum), komisaris, dan tambah bonus Rp 1 milyar tiap tahunnya, jadi berapa?” tuturnya.

Kondisi itu akan tetap berlaku walau pemimpin di negeri ini silih berganti dan utang perusahaan membengkak.

Dia lantas membandingkan dengan penghasilan Presiden Joko Widodo yang hanya Rp 70 juta per bulan dan Ahok sebagai Komisaris Pertamina yang mencapai Rp 170 juta tiap bulan.

Sambil menyindir, Beathor berujar, para pejabat Kemenkeu tidak perlu bersusah payah untuk menjadi tajir. Tidak seperti para politisi yang harus menghabiskan uang untuk kampanye.

“Cukup senyam-senyum di depan Menteri Keuangan Sri Mulyani,” demikian Beathor. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA