Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Calon Tunggal Itu Memalukan, Bukan Melawan Yang Berotak, Tapi Kotak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 06 Juli 2020, 17:30 WIB
Calon Tunggal Itu Memalukan, Bukan Melawan Yang Berotak, Tapi Kotak
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN, Guspardi/Net
rmol news logo Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN, Guspardi Gaus memprediksi pada perhelatan pilkada serentak 9 Desember mendatang besar kemungkinan adanya calon tunggal.

Pasalnya, jika dilihat dari tren pasangan calon tunggal terus meningkat di tiga gelombang pilkada serentak sebelumnya. Fakta tersebut dikhawatirkan akan kembali berlanjut pada Pilkada 2020.

Pihaknya mengurai, pada Pilkada 2015 lalu yang dilaksanakan secara serentak di 296 daerah, sebanyak tiga daerah menggelar pilkada dengan calon tunggal. Kondisi yang sama juga terjadi di pilkada 2017 yang melibatkan 101 daerah sebanyak 9 daerah memiliki calon tunggal.

"Jumlah itu semakin meningkat di Pilkada 2018. Dari 171 daerah penyelenggara pilkada, 16 daerah menggelar pilkada dengan calon tunggal," ujar Guspardi lewat keterangan persnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/7).

Menurutnya, tren calon tunggal dalam penyelenggaraan Pilkada 2020 bisa ditekan jika parpol di daerah mampu menyodorkan sosok baru yang memiliki visi dan misi kuat. Selain itu, kandidat dari petahana juga harus berjiwa besar untuk tidak menuruti hasratnya maju sendirian supaya mendapatkan kembali kursi kepemimpinan.

"Jangan melakukan metode-metode yang ingin mengambil seluruh partai sehingga tidak bisa bagi sosok lain untuk tampil sebagai lawan," tegasnya.

Legislator PAN asal Sumbar ini menegaskan kalah dan menang saat ini tidak bisa lagi menjadi esensi utama dalam pilkada.

"Tapi, menghadirkan khazanah demokrasi yang lurus dan bersih agar tercipta pendidikan politik masyarakat yang baik adalah esensi yang sebenarnya. Tujuannya dari semua itu adalah kesejahteraan masyarakat," katanya.

Guspardi meminta agar para calon kandidat memiliki kebijaksanaan dalam bertarung di kontestasi Pilkada 2020, dengan mengedepankan rasa kebersamaan dan bertarung secara lebih sehat.

"Kita malu, masak yang menjadi lawan bukan yang berotak, tapi kotak," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA