Hal itu berkenaan dengan jabatan dua pimpinan parpol tersebut di kabinet, di mana Airlangga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan RI.
“Ya, kalau menurut saya sih ini konsolidassi parpol yang ada di koalisi Jokowi. Airlangga kan banyak dapet tugas juga dari Pak Jokowi, misalnya menyukseskan Kartu Prakerja, RUU Cipta Kerja, pastinya membutuhkan Gerindra di DPR dan dukungan Pak Prabowo juga di DPR,†ujar Pengamat politik dari lembaga survei Kedai Kopi Hendri Satrio kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/7).
Dia memprediksi, pembicaraan keduanya bukan terkait konsolidasi partai untuk membahas Pilpres 2024 maupun Pilkada 2020 mendatang, namun lebih kepada
reshuffle kabinet.
“Masih berbicara seputar hal-hal yang masa kini, termasuk yang paling mungkin adalah tentang
reshuffle kabinet,†bebernya.
Isu
reshuffle penting dibicarakan antara parpol koalisi Jokowi. Dia mengendus adanya tukar posisi antara Airlangga dan Prabowo dalam kabinet Indonesia Maju.
“Ada beberapa menteri Gerindra dan ada beberapa menteri Golkar, juga mungkin saja ada keinginan dari kedua pemimpin ini untuk bertukar tempat kementerian misalnya," katanya.
Di sisi lain, ia menilai posisi keduanya masih aman di tengah isu perombakan kabinet.
“Yang jelas baik Airlangga maupun Prabowo saya prediksi aman, tidak akan kena
reshuffle karena merupakan perwaklan partai besar koalisi Pak Jokowi,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: