Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Harapan Gerindra Soal Subsidi Rapid Test Dan Kuota Internet Santri Diamini Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/darmansyah-1'>DARMANSYAH</a>
LAPORAN: DARMANSYAH
  • Rabu, 08 Juli 2020, 20:11 WIB
Harapan Gerindra Soal Subsidi <i>Rapid Test</i> Dan Kuota Internet Santri Diamini Jokowi
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani/Net
rmol news logo Usulan subsidi kuota internet bagi pelajar serta rapid test gratis bagi para santri di pondok pesantren mendapat tanggapan positif Presiden Joko Widodo.

Jokowi telah merumuskan pemberian kuota internet kepada pendidik dan pelajar guna mendukung kegiatan belajar mengajar di rumah. Sedangkan subsidi rapid test bagi para santri telah ditetapkan sebesar Rp 2,6 triliun oleh Pemerintah Pusat.

Kabar baik itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani saat bersama pimpinan MPR RI bertemu Presiden Jokowindi Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Rabu siang (8/7).

Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Muzani menyoroti kegiatan belajar mengajar dengan metode daring yang dikhawatirkan menurunkan kualitas pendidikan dan ujungnya kualitas SDM menjadi rendah. Matode daring juga menjadi masalah karena tak semua pelajar dan pengajar bisa mengakses internet.

"Ternyata pendidikan jarak jauh menimbulkan problem mutu karena ketidakcukupan antara pengajar dengan murid yang menyebabkan cara pendidikan tidak bisa dikontrol, baik karakter ataupun kualitas lainnya, akan tetapi hal ini tetap berlangsung," ujar Wakil Ketua MPR RI ini.

Dengan adanya biaya internet tentu menambah beban masyarakat saat ini. "Ini kami sampaikan kepada Presiden. Presiden mengakui masalah tersebut dan sedang mencari solusi untuk memecahkan persoalan ini," ungkap politisi Gerindra ini.

Hal lain yang disampaikan adalah keputusan pemerintah pusat yang telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,6 triliun untuk rapid test para santri di seluruh pelosok Nusantara.

Nantinya, akan ada subsidi untuk penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kategori pondok pesantren, berkisar Rp 30 juta hingga Rp 50 juta. Subsidi diberikan mengingat besarnya biaya rapid test berkisar Rp 300.000-Rp 400.000 per orang.

"Soal subsidi ini tentu saja merupakan kabar bagus bagi perjuangan kami di parlemen," tegas Muzani.

Kebijakan tersebut membawa angin segar bagi Partai Gerindra. Sebab sebelumnya, Fraksi Gerindra melalui parlemen meminta pemerintah agar dapat memberikan subsidi kuota internet kepada para pelajar, mahasiswa, dan santri. Upaya tersebut dilakukan guna mendukung proses belajar mengajar daring selama masa pandemik Covid-19. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA