Dalam pertemuan itu, Menkumham Yasonna tampak berbincang singkat dengan Maria Pauline Lumowa.
Sebagaimana wawancara dengan
Kompas TV sesaat lalu, Kamis (9/7), Menteri Yasonna mengungkap isi perbincangannya itu.
“Saya bilang, saya Yasonna Menkumham. Kami bawa ibu berangkat ke Indonesia,†ujarnya.
Selain itu, Yasonna juga menegaskan bahwa pihaknya akan membawa yang bersangkutan ke Bareskrim Polri untuk mempertanggungjawabkan kasusnya. Dia juga memastikan akan profesional dalam penanganan ini.
“Nanti kami akan menyerahkan ibu ke Bareskrim Polri. Hadapi dengan tenang, kami akan hadapi dengan profesional,†urainya.
Menteri asal PDIP itu mengatakan bahwa Maria Pauline Lumowa tersenyum mendengar pernyataannya. Namun demikian, Yasonna melihat secara tersirat ada tekanan yang sedang dihadapi Maria Pauline Lumowa.
“Karena dikawal petugas kita,†tutupnya yang mengaku sedang berada di atas Aceh dalam perjalanan menuju Jakarta dari Serbia.
Maria Pauline Lumowa adalah salah satu tersangka pelaku pembobolan kas bank BNI cabang Kebayoran Baru senilai Rp 1,7 triliun lewat Letter of Credit (L/C) fiktif pada tahun 2002 hingga 2003 lalu.
BNI mencairkan dana pinjaman sebesar 136 juta dolar AS dan 56 juta Euro atau sama dengan Rp 1,7 triliun dengan kurs saat itu perusahaan Maria Pauline Lumowa dan Adrian Waworuntu, PT Gramarindo Group.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: