Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Omnibus Law RUU Cipta Kerja Jadi Pertimbangan Rieke 'Oneng' Dirotasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 09 Juli 2020, 15:51 WIB
Omnibus Law RUU Cipta Kerja Jadi Pertimbangan Rieke 'Oneng' Dirotasi
(kiri-kanan) Sekretaris Fraksi PDIP DPR, Bambang Wuryanto dan Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto di ruang Fraksi PDIP DPR RI/RMOL
rmol news logo Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang masuk omnibus law menjadi salah satu UU primadona bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena itu, Fraksi PDI Perjuangan menerjunkan prajurit terbaik demi meloloskan RUU tersebut.

Demikian disampaikan Sekretaris Fraksi PDIP, Bambang Wuryanto saat jumpa pers di Ruangan Fraksi PDIP, Lantai 7, Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/7).

"Ini adalah RUU yang menjadi primadona Presiden Joko Widodo. Sebagai partai pendukung utama dari pemerintah Pak Jokowi kemudian menurunkan tim terbaik yang ada untuk pasukan posisi Baleg PDI Perjuangan," ujar Bambang Wuryanto.

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu mengatakan, rotasi yang dilakukan fraksi PDIP ini antara lain untuk menyesuaikan pembahasan klaster yang ada di RUU Cipta Kerja yang membutuhkan sosok pemimpin yang mampu menguasai berbagai bidang.

Namun, Bambang Pacul menegaskan bahwa dirotasinya pemeran aktris pemeran Oneng di sitkom Bajaj Bajuri itu bukan berarti ia tidak kompeten. Sebab, Rieke telah menorehkan kinerja luar biasa dalam perumusan UU SJSN yang kini menjadi BPJS dan dirasakan manfaatnya.

"Karena beliau (Muhammad Nurdin pengganti Rieke) Komjen Bintang Tiga, sudah pernah menjadi Kapolda dua kali. Artinya pemahaman secara utuh terhadap segala persoalan clear. Yang jadi isu Bu Rieke dicopot, kalimatnya aja tak enak dicopot, itu dirotasi biasa," tuturnya.

"Apakah Bu Rieke mampu? Bu Rieke mampu dalam hal fokus, di mana Bu Rieke pernah mencetak prestasi fokus beliau lah yang meloloskan UU SJSN yang kemudian menjadi BPJS," imbuh Bambang Pacul.

Karena pembahasan RUU masih panjang, maka rotasi di tubuh fraksi PDIP bukan tidak mungkin akan dilakukan lagi di kemudian hari.

"Kami menurunkan tim terbaik yang ada. Semua kekuatan kita geser ke situ. Rotasi juga dilakukan nanti, misalnya begitu masuk ke bab 10, pasukan Baleg akan bergeser dari anggota Baleg ada pergeseran Komisi XI dan VI akan dimainkan," ujar Pacul.

"Begitu masuk (Bab) soal tanah, komisi II masuk, jadi ini pergeseran pasukan dari waktu ke waktu akan terjadi. Oleh karena itu, kami butuh pemimpin yang punya disiplin kelas satu," demikian Bambang Pacul. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA