Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Waketum Gerindra Sedih, Kartu Prakerja Dibutuhkan Tapi Parpol Pendukung Jokowi Ngerecokin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 09 Juli 2020, 16:53 WIB
Waketum Gerindra Sedih, Kartu Prakerja Dibutuhkan Tapi Parpol Pendukung Jokowi Ngerecokin
Presiden RI, Joko Widodo sedang menunjukan kartu Prakerja/Net
rmol news logo Program-program penyelamatan ekonomi nasional diminta segera direalisasikan agar segera diserap masyarakat demi menormalkan sirkulasi perekonomian Tanah Air.

Begitu dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono saat menjadi pembicara di acara ISEI Sharing Session perihal kinerja perekonomian pemerintahan Presiden Joko Widodo di era Covid-19, secara virtual, Kamis (9/7).

Arief mendesak para pembantu Jokowi untuk bergerak cepat dalam pemulihan ekonomi. Sebab hingga kini hantaman keras Covid-19 belum bisa diprediksi ujungnya.

“Artinya ini kembali lagi kepada pembantunya Joko Widodo dalam melaksanakan ini. Kalau saya melihatnya sih tim ekonomi Jokowi sudah sangat all out ya,” ujar Arief.

Dia mencontohkan program pemulihan ekonomi nasional seperti Kartu Prakerja. Menurutnya, program tersebut baik untuk diluncurkan di tengah krisis pandemik Covid-19 lantaran banyaknya warga yang terkena PHK akibat sentimen negatif Covid-19.

Namun, dia agak kecewa sejumlah partai politik pembantu pemerintah malah merusak program tersebut melalui beragam penolakan.

“Saya juga sedih melihat banyak tokoh politik, elite politik atau parpol yang menjadi pendukung Pak Jokowi justru ngerecokin program Kartu Prakerja. Kalau ada masalah, ya pasti ada masalah. Nah, akhirnya apa sekarang? Terhenti. Padahal Kartu Prakerja itu, selain ada insetif kepada pesertanya itu sangat dibutuhkan masyarakat,” bebernya.

Pihaknya mengaku kecewa dengan sejumlah partai politik pendukung pemerintah yang melakukan serangan kepada program Kartu Prakerja, hingga akhirnya program tersebut terhenti dan dievaluasi kembali. Padahal, program tersebut dinilai baik sebagai solusi bagi masyarakat.

“Itu yang membuat saya (kecewa), program Kartu Prakerja terhenti atau dievaluasi. Artinya semua elemen atau elite harus mengerti bahwa negara kita ini sedang krisis, memasuki fase emergency, kita sedang mau keluar dari sini,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA