Sebab, diskresi yang diberikannya kepada Wakil Gubernur Sumatera Utara itu merupakan bentuk dukungan terbuka dan dapat diartikan sebagai instruksi untuk memilih Ijeck.
Hal ini disampaikan Wakil Koordinator Pemenangan Pemilu Golkar Sumut, Irham Buana Nasution saat memberikan keterangan pers terkait pelaksanaan musda yang rencananya akan digelar di Jakarta.
“Kalau ketum sudah perintahkan memilih pak Ijeck, maka terlalu naif jika tidak memberikan suara kepada pak Ijeck. Karena itu sama saja mengingkari instruksi ketua umum,†katanya di Bros Cafe, Komplek Polonia Medan, Kamis (9/7).
Irham menegaskan, syarat untuk maju menjadi calon ketua DPD tingkat I salah satunya yakni menjadi kader minimal 5 tahun. Syarat ini memang tidak dipenuhi oleh Ijeck meskipin jika dirunut, Ijeck merupakan bagian dari keluarga besar Golkar karena aktif salah satu ormas Partai Golkar. Kemudian paman dari Ijeck juga sebelumnya merupakan Ketua DPD Golkar Sumut.
“Nah, karena itulah muncul diskresi dari Ketua Umum sehingga pak Ijeck bisa maju dan tentunya kita harapkan nantinya musda berjalan dengan aklamasi,†ujarnya dilansir
Kantor Berita RMOLSumut.
Musda X Golkar Sumatera Utara akan digelar pada 23 Juli 2020 di Jakarta. Kepastian mengenai hal ini disampaikan Irham Buana yang didampingi beberapa petinggi Golkar Sumut lainnya seperti Hanafiah Harahap, Riza Fahrumi Tahir, Ihwan Habib Nasution dan beberapa politisi Golkar Sumut lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: