Aksi tersebut, sebagai bentuk protes terhadap konseptor RUU HIP yang dinilai ingin mengubah Pancasila menjadi Trisila bahkan Ekasila.
Selain itu, kekhawatiran kebangkitan komunisme ikut mendasari penolakan elemen ormas Islam terhadap RUU HIP tersebut.
Ketua Gerak Jabar, Roinul Balad menilai, upaya mengubah dasar negara melalui RUU HIP sangat terstruktur, sistematis, dan masif, serta terbuka melalui parlemen.
Bahkan, meski aksi penolakan telah dilakukan melalui berbagai forum diskusi dan gelombang aksi, namun hingga saat ini RUU HIP belum ditarik dari Prolegnas.
Karenanya, sebagai bentuk penolakan atas RUU tersebut, Gerak Jabar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama melakukan aksi unjuk rasa menolak RUU HIP.
“Kita harus bersikap keras‎ terhadap RUU HIP dan penuhi tuntutan warga Jabar untuk tidak hanya menunda bahasan RUU HIP. Tetapi juga membatalkan serta mencabut RUU HIP ini dari Proglenas,†ucap Roin, dilansir
Kantor Berita RMOLJabar.
“Kami akan turun ke jalan dengan ribuan masa. Kami menolak keras RUU HIP karena akan mengubah Pancasila,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.