Menurutnya, kemarahan Jokowi tersebut dalam rangka untuk memacu kinerja para pembantunya yang dinilai lamban dalam melakukan keinginan kepala negara.
"Pandangan saya, itu cara cerdas Pak Jokowi mengubah gaya kepemimpinan yang semula kalem, menjadi untuk memacu kinerja kerja bagi para menteri dan aparaturnya," ujar Jazilul kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (10/7).
"Saat ini Pak Jokowi sering bawa 'pecutan' agar waspada dan semangat bekerja, yang kurang giat dipecut, dimarahi," tambahnya.
Jokowi sempat menyinggung perihal adanya WFH yang disalahgunakan para menterinya. Jokowi melihat ada pembantunya yang seakan cuti saat bekerja dari rumah.
Jazilul mengatakan seharusnya dalam situasi krisis saat ini, para menteri harus lebih sigap. Terutama kementerian yang memiliki anggaran besar.
"Ketika WFH para menteri dituntut tetap bekerja dengan menajemen krisis, ekstra ordinery dan kreatif, kalau tidak ya dipecut dan dimarahi Pak Jokowi. Utamanya kementerian yang penerima anggara besar. Saat ini sudah masuk semester kedua, jangan ada yang leha-leha entar dipecut," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: