Sementara yang sudah menikmati manfaat sekitar 486 ribu orang. Namun dalam beberapa pekan terakhir dihentikan untuk dievaluasi.
“Prakerja dievaluasi karena
speed digital itu ternyata tidak sama dengan kecepatan pembelajaran luring (luar jaringan). Selain itu regulasi untuk pelatihan
online perlu disosialisasikan secara lebih baik,†ujar Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam webinar nasional 'Strategi Pemerintah Hadapi Ancaman Gelombang Kedua Corona', Jumat (10/7).
Akibat pandemik ini, kata Airlangga, banyak pekerja di beberapa daerah terkena pemutusan hubungan kerja atau dirumahkan, yang sebenarnya statusnya masih berproses.
“Kalau kita cek mana yang dirumahkan dan mana yang di-PHK, maka dampaknya tidak instan, karena PHK di Indonesia itu memakan proses waktu, sementara yang dirumahkan itu statusnya
stand by untuk tidak digaji,†katanya.
Saat ini, menurut Airlangga, pemerintah tengah memperbaiki proses pendaftaran kartu prakerja sehingga bisa menerima pelatihan secara
offline.
“Pelatihan
offline ini nanti dipersiapkan oleh Kementerian Tenaga Kerja, dan yang sudah terverifikasi saat ini adalah 1,7 juta orang, sebagian pendidikan mereka adalah SMP. Oleh karena itu dipilih pembelajaran secara
offline,†jelasnya.
Pelatihan, kata Ketua Umum Partai Golkar ini diharapkan berjalan pada minggu ke-3 dan ke-4 bulan Agustus 2020. Hal ini akan bekerja sama dengan Gugus Tugas Covid-19 sehingga bisa dilakukan pelatihan yang aman sesuai protokol kesehatan.
Sementara untuk
online sendiri akan dipersiapkan untuk 500 ribu orang yang termasuk dalam program keempat. Sementara yang sudah diseleksi sendiri saat ini terdapat 5 juta orang.
“Presiden sudah menerbitkan Perpres baru terkait kartu Prakerja,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: