Demikian disampaikan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa saat menjadi pembicara dikusi dalam peluncuran buku tersebut, di Ruang Fraksi PAN, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat petang (10/7).
"Sangat perlu untuk diapresiasi kerja-kerja politik dan kerja-kerja intelektual Sdr. Saleh Partaonan Daulay yang dilakukan bersamaan ini," ujar Teguh Santosa.
Menyoal masalah virus corona baru atau Covid-19, dosen hubungan internasional di UIN Syarief Hidayatullah Jakarta itu sempat khawatir dampak virus yang diketahui menyebar pertama kali dari Wuhan, China ini akan parah ketika menjangkit negara penganut demokrasi. Sebab utamanya karena di negara-negara demokratis di mana ruang publik terbuka akan terjadi perdebatan yang serius mengenai metode penanganan yang harus dilakukan.
"Saya khawatir ini perdebatan tidak akan berujung ke mana-mana sementara korban akan berjatuhan," imbuh Teguh Santosa menambahkan.
Namun begitu, CEO RMOL Network ini melihat ada formula yang ditawarkan oleh seorang Saleh Daulay dalam buku yang ditulisnya itu.
"Ternyata perdebatan itu kita lihat dalam buku (Saleh Daulay) tidak berujung pada suatu kesia-siaan atau debat kusir. Terjadi pertarungan gagasan," demikian Teguh Santosa.
Selain Teguh Santosa, pembicara lain Saleh Daulay sendiri, Jubir Pemerintah Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dan pakar komunikasi politik, Gun Gun Heryanto.
Dan hadir secara virtual, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: