Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Secapa TNI AD Jadi Klaster Penularan Corona, Cak Nanto Minta Jenderal Andika Perkasa Pikirkan Sistem Pendidikan Daring

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Sabtu, 11 Juli 2020, 21:28 WIB
Secapa TNI AD Jadi Klaster Penularan Corona, Cak Nanto Minta Jenderal Andika Perkasa Pikirkan Sistem Pendidikan Daring
Ketum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto/RMOL
rmol news logo Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa TNI AD) di Bandung, Jawa Barat menjadi klaster penularan virus corona baru (Covid-19).

Setelah dilakukan upaya penyelidikan epidemiologi sejak (29/6), Jubir penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, pada Kamis (9/7) lalu menginformasikan bahwa ada 1.262 orang calon perwira TNI AD terjangkit Covid-19.

Merespons klaster sebaran baru itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto meminta Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad TNI) Jenderal Andika Perkasa segera mengambil kebijakan cepat memutus mata rantai virus asal kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu, dengan cara mencari model baru pendidikan Secapa TNI AD.

Cak Nanto -sapaan akrabnya- mendapatkan informasi bahwa hanya 17 orang yang menjalani perawatan medis di rumah sakit, sedangkan 1.245 orang lainnya menjalani karantina mandiri di komplek Secapa TNI AD.

Ia mengaku khawatir, jika ribuan orang menjalani karantina di barak Secapa TNI AD, upaya memutus mata rantai penularan akan gagal. Sebabnya, tempat tinggal para anggota Secapa tidak layak sebagai tempat karantina mandiri.

"Secepatnya harus cari model baru, kalau perlu sekolahnya daring dulu. Untuk fisik dan kesamptaaan setiap calon perwira bisa dilakukan kalau situasi sudah kondusif. Kalau seperti sekarang (karantina di barak) terlalu berisiko. Bahkan kalau perlu di rumah sakitkan semua, jadi bisa terpisah secara khusus," demikian kata Cak Nanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (11/7).

Pria yang juga Eks Koordinator Nasional JPPR itu, menjelaskan bahwa saat ini TNI/Polri adalah garda terdepan dalam memutus mata rantai Corona, sehingga ia meminta pihak-pihak yang memiliki kewenangan di TNI AD memberi teladan dengan mengambil keputusan cepat.

"Kita tahu yang menjadi garda terdepan selain tenaga medis kan TNI/Polri, menurut saya perlu memberi teladan bagaimana upaya memutus penularan Covid-19," kata Cak Nanto.

Cak Nanto menaruh perhatian serius terkait potensi penyebaran Corona di Secapa TNI AD.

Ia menyontohkan, sekolah yang berada di bawah naungan TNI/Polri, seperti Sekolah staf dan Komando (Sesko) TNI, dan sekolah staf pimpinan (Sespimen) Polri, calon perwira senior yang usianya di atas 45 tahun, sehingga dalam kajian medis orang pada usia tersebut sangat rentan tertulas Covid-19.

"Perguruan Tinggi juga masih daring, jadi sebenarnya Lemdik untuk Perwira Senior lebih baik daring untuk mengurangi potensi munculnya klaster baru. Apalagi ada pendidikan perwira senior yang usianya di atas 45 dan termasuk kategori rentan tertular," demikian analisa Pria asal Sumenep, Madura ini.

Selain itu, Cak Nanto mengimbau lembaga pendidikan yang serupa dengan milik TNI/Polri agar mengambil langkah cepat dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus yang  telah menghilangkan nyawa 3.535 orang Indonesia ini.

"Mengimbau Lemdik (lembaga pendidikan) lainnya yang sejenis milik TNI atau Polri supaya mulai memikirkan pembelajaran daring. Ini perlu langkah cepat dan berani untuk menekan angka persebaran Corona," pungkas Cak Nanto. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA