Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gus Nabil PDIP: Pemerintah Jangan Ada Ego Sektoral Dalam Tangani Krisis Covid - 19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Minggu, 12 Juli 2020, 23:10 WIB
Gus Nabil PDIP: Pemerintah Jangan Ada Ego Sektoral Dalam Tangani Krisis Covid - 19
Gus Nabil PDIP/RMOL
RMOL.  Presiden Joko Widodo kembali mengumpulkan anak buahnya. Kali ini, Jokowi mengumpulkan para menterinya yang memiliki anggaran besar. Kepada menteri-menterinya tersebut, dia meminta agar anggaran terserap dengan cepat tanpa menunggu.

Politisi PDI Perjuangan Muhammad Nabil Haroen menyampaikan, pemerintah harus mengevaluasi penggunaan anggaran penanganan virus corona baru (Covid-19). Selama ini, banyak perdebatan di ruang publik yang mengkritisi anggaran penanganan Covid-19 yang tidak tepat sasaran.

“Maka, harus ada pertanggungjawaban ke publik, dengan akses informasi yang transparan,” ujar Gus Nabil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (12/7).

Disinggung mengenai kemarahan Jokowi lantaran para pembantunya lamban menyerap anggaran. Gus Nabil berpandangan bahwa hal itu menjadi cambuk bagi para menteri saat dievaluasi sang presiden.

“Presiden punya hak untuk mengganti Menteri atau menyegarkan kabinet. Tapi, sekali lagi, itu hak Presiden. Sebagai anggota Komisi IX DPR RI, saya ingin agar para Menteri, yang selama ini bekera keras dan kreatif dalam mengeksekusi kebijakan strategis mendapat apresiasi, sebaliknya para menteri yang kurang tanggap juga harus ada peringatan,” ujarnya.

Menurutnya, menteri-menteri di kabinet Indonesia Maju harus lebih visioner dalam melakukan penyerapan anggaran. Pasalnya, pandemik Covid-19 ini membutuhkan kerjasama lintas kementerian, lintas pihak. Sehingga program-progam atau kebijakan juga harus melalui lintas kementerian.

“Maka, jangan sampai ada ego sektoral, serta miskomunikasi antar Menteri. Kita lihat, pada awal Pandemi muncul, beberapa Menteri dan Pejabat Kementerian terlihat saling beda pernyataan, bingung dalam menyampaikan informasi publik yang jelas dan komprehensif. Ini harus jadi catatan untuk evaluasi bersama,” tandasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA