Menyikapi hal tersebut, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyampaikan, langkah yang ditempuh Presiden Erdogan merupakan hak kedaulatan Republik Turki.
“Turki mau dibongkar mau di apa terserah Turki kita menganut politik bebas aktif. Kita tidak intervensi negara manapun. Tapi, terkait Hagia Sofia harus dilihat sejarahnya juga, mungkin Erdogan melihat mungkin ketika pasukan Ottoman dipimpin oleh Muhammad Fatih ketika masuk ke komplek konstantinopel ya diduduki Hagia Sofia,†kata Awiek kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (12/7).
Dia mengatakan bahwa semula Hagia Sofia tersebut adalah gereja, namun semenjak masuknya Turki Utsmani lantas dijadikan masjid.
“Jadi sebelum ada masjid Sultan Ahmed, di depannya itu diseberangnya, Hagia Sofia sempat dijadikan masjid bahkan diadzani oleh Sultan Muhammad Al Fatih,†katanya.
Meskipun Turki memberikan perlindungan kepada warga Kristen Orthodoks maka Turki membuat mekanisme ketentuan undang-undang sesuai dengan pemerintahan Turki Utsmani.
“Jadi itu sebelumnya memang gereja kemudian dijadikan masjid, namun Kristen orthodoks diberikan perlindungan sesuai dengan undang-undang Turki Utsmani,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: