Menurut Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, pandemik Covid-19 tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah pusat, karena adanya sistem desentralisasi otonomi daerah.
"Inilah saatnya para kepala daerah memberikan kontribusi maksimal. Pilkada adalah momen penting dan pas untuk ajang adu gagasan dan berbuat nyata secara maksimal bagi para kontestan dalam menangani pandemik Covid-19 dan dampak sosial ekonominya,†kata Tito dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/7).
Kemendagri pun berkaca dari pengalaman Korea Selatan yang menggelar Pilkada di tengah pandemik Covid-19. Hasilnya, tingkat partisipasi pemilih meningkat dari 58 persen menjadi 62 persen.
"Salah satu temuan penelitian mereka adalah karena masalah Covid-19 ini menyentuh semua masyarakat, sehingga akhirnya 29 juta pemilih menjadi sangat
concern dengan isu Covid. Isu Covid-19 menjadi isu sentral dalam kampanye,†sambung Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri, Akmal Malik.
Di Indonesia, dari potensi 270 daerah yang akan menggelar Pilkada, diperkirakan ada 220 petahana yang kembali bersaing.
“Hal itu sebagai potensi untuk menangani Covid-19 secara lebih partisipatif,†tambahnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: