Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pakar Kebijakan Publik: Antusiasme Tinggi, Kartu Prakerja Gelombang Keempat Dinantikan Masyarakat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 14 Juli 2020, 19:07 WIB
Pakar Kebijakan Publik: Antusiasme Tinggi, Kartu Prakerja Gelombang Keempat Dinantikan Masyarakat
Ilustrasi
rmol news logo Setelah dilakukan evaluasi tata kelola, pemerintah akan segera melanjutkan program kartu prakerja dengan membuka pendaftaran gelombang keempat.

Pakar kebijakan publik Fajar Arif Budiman, menilai program kartu prakerja gelombang keempat sangat dinanti oleh masyarakat.

Menurut Fajar, saat ini masyarakat sangat membutuhkan program tersebut, baik secara online maupun offline.

Seperti diketahui, pemerintah melakukan penyempurnaan tata kelola program kartu prakerja dengan menerbitkan Perpres 76/2020, yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 7 Juli 2020.

"Masyarakat butuh kartu prakerja, bukan hanya bantuan uang tunainya, tapi pelatihan juga untuk mengembangkan kemampuan mereka. Terutama mereka yang kehilangan pekerjaan akibat pandemik Covid-19 dan angkatan baru yang baru lulus dari kampus," kata Fajar dalam keterangannya, Selasa (14/7).

Alumnus Universitas Padjajaran ini, memuji Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menerima masukan dari lembaga-lembaga lain, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung, dan lembaga lain agar program kartu prakerja berjalan dengan baik dan akuntabel.

"Kita harus apresiasi karena berani melibatkan KPK, Kejagung, dan lembaga lain agar program ini lebih transparan," ujarnya.

Meskipun demikian, pemerintah harus belajar dari kesalahan-kesalahan yang lalu, seperti ketepatan penerima manfaat dan pencairan insentif yang tidak terlalu lama.

"Pemerintah juga harus mempu mengatasi kisruh-kisruh teknis yang terjadi pada gelombang-gelombang sebelumnya," ungkapnya.

Selain itu, menurut Fajar, jika nanti pelatihan akan diberikan secara tatap muka atau offline maka harus memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan.

"Jika masih ada yang dilakukan secara online maka pelaksanaan pembelajaran juga harus memperhatikan kondisi di daerah tertentu yang masih sulit akses internet yang layak. Hal ini banyak dikeluhkan oleh penerima manfaat," pungkas Fajar.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kartu prakerja diharapkan berjalan pada minggu ke-3 dan ke-4 bulan Agustus 2020.

Hal ini akan bekerja sama dengan Gugus Tugas Covid-19 sehingga bisa dilakukan pelatihan yang aman sesuai protokol kesehatan.

Airlangga Hartarto juga mengatakan, program kartu prakerja sudah berproses sangat cepat dengan jumlah peminat yang tinggi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA