Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mayoritas Publik Dukung RUU Cipta Kerja Jadi Instrumen Cegah PHK

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 15 Juli 2020, 08:44 WIB
Mayoritas Publik Dukung RUU Cipta Kerja Jadi Instrumen Cegah PHK
Buruh pekerja/Net
rmol news logo Dukungan publik pada RUU Cipta Kerja mengalir secara masif. Sebagaimana terekam dalam hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC), 52 persen masyarakat yang tahu tentang RUU tersebut menyatakan dukungan untuk segera disahkan.

“Yang tidak sekitar 37 persen,” ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani saat memaparkan hasil survei opini publik nasional dengan tema sikap publik terhadap RUU Cipta Kerja, Rabu (15/7).

Adapun jumlah mereka yang tahu atau pernah mendengar RUU Cipta Kerja adalah sebesar 26 persen.

Deni menjelaskan dukungan publik terhadap RUU Cipta Kerja ini didasari oleh kondisi ekonomi Indonesia yang semakin memburuk selama masa pandemi. Kondisi ekonomi yang memburuk ini mempengaruhi dan dirasakan langsung dalam kondisi ekonomi rumah tangga.

“71 persen mayoritas warga merasa kondisi ekonomi rumah tangganya sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding sebelum ada wabah Covid-19,” jelas Deni.

“81 persen mayoritas warga menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk,” imbuhnya.

Deni mengatakan kondisi ekonomi yang memburuk ini diperparah dengan adanya peningkatan jumlah PHK dan pengangguran. Hampir semua masyarakat menilai adanya peningkatan jumlah PHK dan pengangguran dibanding tahun lalu.

“87 persen warga menilai jumlah PHK sekarang lebih banyak dibanding tahun lalu,” katanya.

Menanggapi kondisi tersebut, Deni menyebut mayoritas masyarakat mendukung langkah Presiden Jokowi menjadikan RUU Cipta Kerja untuk mencegah PHK dan memperluas lapangan kerja.

RUU Cipta Kerja dinilai menjadi semakin relevan untuk dituntaskan dengan harapan ke depan bisa lebih siap untuk keluar dari krisis ekonomi.

“66 persen mendukung langkah Jokowi menjadikan RUU Cipta Kerja sebagai instrumen kebijakan untuk mengatasi mencegah PHK dan mempeluas lapangan kerja,” paparnya.

“58 persen mayoritas warga mendukung langkah Jokowi untuk menjadikan RUU Cipta Kerja sebagai instrumen kebijakan mengatasi krisis ekonomi,” tambahnya.

SMRC melakukan survei nasional melalui telepon pada 8 hingga 11 Juli 2020. Sebanyak 2.215 responden dipilih secara acak dari koleksi sampel acak survei tatap muka dengan jumlah proporsional menurut provinsi untuk mewakili pemilih nasional. Margin of error survei diperkirakan 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA