Dalam aksinya, mereka melakukan teatrikal dengan menggelar tenda di depan gerbang DPR dan membentangkan spanduk hingga pamflet bertuliskan "Mapala Bergerak Lawan Omnibus Law, DPR Menghancurkan Ruang Pendidikan Kami" #CabutOmnibusLaw".
Mereka menuntut agar omnibus law RUU Cipta Kerja ditarik dari pembahasan di DPR RI. Mereka juga meminta DPR berhenti melayani korporasi lantaran dalam sejumlah pasal RUU tersebut dinilai memberi karpet merah bagi para pemodal.
"Stop layani korporasi," tegas Koordinator Aksi Mapala Indonesia, Herdy dalam orasinya.
Selain itu, Mapala Indonesia ini juga menilai banyak pasal-pasal yang menegasikan aspek kelestarian lingkungan hidup. "Stop korbankan alam untuk oligarki," tutup Herdy.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.