Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang Pilkada Serentak, Fadli Yasir ISNU: Calon Kepala Daerah Harus Komitmen Saling Adu Visi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Kamis, 16 Juli 2020, 10:37 WIB
Jelang Pilkada Serentak, Fadli Yasir ISNU: Calon Kepala Daerah Harus Komitmen Saling Adu Visi
Ketua PP ISNU, Fadli Yasir/Net
RMOL. Gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara serentak akan dilakukan pada tanggal 9 Desember tahun 2020 mendatang. Total sebanyak 270 daerah yang akan menentukan pemimpin asing-masing wilayahnya, rinciananya 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Merespons Pilkada serentak itu, Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU), Fadli Yadir, berpesan kepada seluruh calon kepada daerah yang ingin bertarung merebut kursi kepemimpinan di daerahnya harus bermodalkan visi yang jelas.

Dalam pandangan pria yang Ketua PB Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) itu, saat ini banyak sekali calon yang kecenderungannya memilih maju hanya untuk gagah-gagahan dan sekadar mengejar kekuasaan.

“Kita perihatin melihat momentum Pilkada hanya dijadikan momentum untuk meraih kekuasaan dan keuntungan pribadi. Kita merindukan calon pemimpin-pemimpin yang kuat visinya dan punya komitmen penuh membangun daerah,” kata Fadli Yasir, Kamis (16/7).

Fadli kemudian menyontohkan daerah kelahirannya, Sumatera Utara. Menurutnya, tak hanya minim visi, sejumlah calon kepala daerah bahkan menunjukkan arogansi politik dengan mematikan iklim demokrasi dengan cara memborong semua partai sehingga melawan kotak kosong.

“Esensi demokrasi kan kompetisi. Masih ada kesan bahwa jadi calon kepala daerah itu ingin gagah-gagahan. Kita ingin Sumut, apalagi Kota Medan dibangun dengan benar, dan dipegang orang yang tepat, punya visi yang jelas untuk rakyat,” tambah mantan Ketua Ansor Sumatera Utara tersebut.

Sebagai putra kelahiran Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Fadli pun mengkritisi kota kelahirannya. Pembangunan Kota Tanjungbalai, dalam amatan Fadli, arahnya belum jelas dan tren pembangunannya justru menurun.

Salah satu fakta mundurnya pembangunan itu yakni Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tanjungbalai, tidak ada perubahan yang signifikan. Bahkan APBD 2018 mendapatkan catatan opini disclamer dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Di daerah kelahiran saya pun demikian, arah pembangunan tidak memiliki konsep yang jelas. Kondisi jalan dan jembatan kupak-kapik, dari sisi kesejahteraan masyarakat juga tidak terdongkrak, pendidikan kurang diperhatikan, bahkan pelayanan kesehatan juga buruk,” ujarnya.

Sebagai orang daerah yang kini bergerak di kancah nasional, Fadli menyayangkan daerah kelahirannya tidak dikelola dengan baik. Padahal jika dibangun dengan kosep yang jelas dan perencanaan yang matang, Kota Tanjungbalai bisa jadi penopang perekonomian terbesar di Sumatera Utara, bahkan nasional.

“Kan Tanjungbalai ini punya potensi laut yang luar biasa jika dieksplorasi. Bisa dijadikan kota wisata laut dan wisata kuliner. Di Kalimantan saja sungai bisa jadi wisata, masa di Tanjungbalai yang punya kekayaan laut tidak jadi apa-apa,” terang Pira yang juga Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi PT Pelni ini.

Fadli Yasir berharap, perhelatan Pilkada serentak 2020 harus jadi momentum bagi para kontestan untuk saling menebar visi dan gagasan dalam rangka membangun daerahnya masing-masing.

“Kita berharap Pilkada jadi ajang saling adu visi, konsep dan gagasan yang jelas untuk daerahnya. Bukan ajang gagah-gagahan. Termasuk Pilkada di Kota Tanjungbalai kelahiran saya, semoga dapat pemimpin yang punya visi yang jelas, dan totalitas dalam membangun kota dan menyejahterakan warga,” tutupnya.rmol news logo article  

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA