Direktur Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf menilai kebingungan yang dirasakan Menteri Keuangan Thailand Uttama Savanayana sebenarnya sama dengan apa yang dialami oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani.
Dia menjelaskan bahwa Sri Mulyani saat ini sedang kebingungan lantaran fundamental ekonomi Indonesia yang rapuh semakin hancur diterpa badai corona.
“Negara sudah nggak punya uang, fundamental ekonominya juga rapuh. Sri Mulyani buka buku-buku kuliahnya nggak ketemu teorinya atas realitas saat ini,†tegasnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/7).
Menurutnya, Sri Mulyani akhirnya kembali menggunakan jurus monoton, yaitu utang dan penjualan aset negara. Namun demikian, jurus itu belum tentu berhasil atau sebatas obat penahan nyeri sementara.
“Sementara utang sudah terus bertambah dan aset punya asing,†ujarnya.
“Selain itu, ancaman gelombang kedua Covid-19 pun masih ada yang bisa meruntuhkan recovery dengan utang ini,†sambung Gde Siriana.
Baginya perbedaan antara Sri Mulyani dengan Uttama Savanayana hanya di masalah moral. Di mana belum ada kesadaran moral bahwa apa yang dilakukan telah gagal dan harus menyerahkan tampuk amanah pada yang lebih mampu.
“Jadi saya pikir soal bingungnya Menkeu Thailand sama dengan Menkeu RI. Mungkin berbeda di mundurnya,†katanya.
“Mundur itu lebih kepada moral. Daripada nggak tahu mesti ngapain ya mundur. Kalau cuma jual aset dan tambah utang ya berpotensi lebih buruk dan keburukan itu akan dicatat sejarah,†demikian Gde Siriana.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: