"Kita harus ganti
channel dari
ordinary pindah
channel ke
extraordinary. Dari cara-cara yang sebelumnya rumit, ganti ke cara-cara yang cepat dan sederhana," tegas Jokowi.
Pesan Jokowi tersebut langsung diaplikasikan oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian BUMN saat ini.
Pada Jumat (17/7), kekedua kementerian tersebut menandatangani
Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman Kerja Sama Diplomasi Ekonomi untuk mendukung BUMN Go Global. Penandatangan tersebut diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Dikatakan
extraordinary karena ternyata MoU tersebut disiapkan hanya dalam kurun waktu satu minggu. Di mana biasanya sebuah MoU dipersiapkan berbulan-bulan.
Retno mengatakan, cepatnya penyiapan MoU tersebut ditujukan untuk percepatan pemulihan ekonomi Indonesia yang babak belur terhantam pandemik. Dengan MoU tersebut, Kemlu dan Kementerian BUMN bisa bekerja sama untuk ekspansi BUMN ke tingkat global, khususnya di bidang kesehatan dan energi.
"Pembahasan MoU ini super cepat. Sejak Pak Menteri bicara pekan lalu, kita langsung tindak lanjuti. Dalam waktu seminggu, MoU ini siap untuk landasan kerja kita ke depan," kata Retno.
MoU sendiri, ia katakan, sangat penting sebagai landasan yang kuat. Oleh karena itu, jalur birokrasi harus dipersingkat, sekat-sekat dan hal-hal yang tidak perlu harus dihilangkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: