Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Seperti Thailand Dan Singapura, Ekonomi Indonesia Masih "Beruntung"

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Sabtu, 18 Juli 2020, 04:55 WIB
Tak Seperti Thailand Dan Singapura, Ekonomi Indonesia Masih "Beruntung"
Tangkapan layar Presiden Joko Widodo saat rapat kabinet bersama jajaran menteri/Repro
rmol news logo Sejumlah negara di Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan yang mendapatkan pukulan besar dari krisis ekonomi global karena pandemik Covid-19.

Mulai dari Malaysia, Singapura, Thailand, hingga Indonesia turut diprediksi berpotensi mengalami resesi ekonomi di tahun 2020.

Demikian disampaikan Direktur Survey and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL mengenai kondisi ekonomi negara di ASEAN terhadap pandemik Covid-19

Menurut pandangan Igor, sejauh ini Malaysia, Thailand, dan Singapura menjadi negara yang cukup terdampak dari sisi ekonomi. Hal itu tak lepas dari kebijakan lockdown yang diterapkan dalam menghadapi pandemik Covid-19.

"Penerapan lockdown (pengamanan wilayah) mempercepat resesi ekonomi Malaysia, Thailand, dan Singapura. Apalagi ketiga negara ASEAN tersebut sangat bergantung pada dinamika perdagangan internasional (ekspor). Dengan kata lain, kontribusi ekspor ke pertumbuhan ekonomi (PDB) sangat tinggi," kata Igor, Jumat (18/7).

Konsekuensinya, kata Igor, ketika perdagangan global mengalami kontraksi akibat Covid-19, maka dampaknya sangat dirasakan oleh negara Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Bila disejajarkan, lanjutnya, perekonomian Indonesia masih beruntung di mana diprediksi tak akan separah negara-negara tersebut. Sebab pada dasarnya Indonesia bertumpu pada sektor domestik (konsumsi rumah tangga). Terlebih ketika diterjang pandemik Covid 19, pemerintah lebih memilih menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) daripada lockdown.

"Konsekuensinya, Indonesia relatif bisa bertahan karena minusnya perekonomian Indonesia lebih bergantung pada kondisi konsumsi domestiknya ketimbang perdagangan global," urai pengamat politik dari Universitas Jayabaya ini.

"Oleh karena itu, Indonesia masih relatif dapat bertahan, meskipun perlahan juga bisa berada di ambang resesi akibat 'spill over effect' dan 'interconnected' dengan negara tetangganya di Asia Tenggara," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA