Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Iwan Dwi Laksono menyebutkan, label sebagai anak kepala negara akan menajdi beban tersendiri bagi Gibran.
"Sebagai putra presiden RI, Gibran membawa beban tersendiri ketika masuk ke dalam percaturan politik," ujar Iwan dalam keterangannya, Minggu (19/7).
Beberapa kalangan menyebut ada nepotisme dari peran seorang Jokowi sebagai presiden dibalik diberikannya rekomendasi PDIP kepada Gibran.
Bagi Iwan, menyebut masuknya Gibran sebagai calon walikota sebagai bagian nepotisme tidaklah tepat. Pasalnya, Jokowi bisa memberikan jabatan apapun bagi anaknya lebih dari jabatan walikota.
"Kalau dituduh nepotisme, justru sudah terbantahkan. Kenapa tidak Gibran diangkat sebagai menteri, pimpinan lembaga negara atau BUMN?" katanya.
Menurutnya, Gibran memulai langkah politiknya denga mencari dukungan masyarakat Solo.
"Gibran sebagai anak presiden Jokowi benar-benar bertarung mencari dukungan ke rakyat Solo, tidak seperti anak-anak Soeharto. Ketika Soeharto berkuasa dapat jabatan MPR RI bahkan menteri," jelasnya.
Iwan yang mengaku telah mengenal Jokowi sejak tahun 2012, Memastikan bahwa Jokowi sangat menjunjung tinggi etika demokrasi dan menghargai proses berpolitik.
"Hal tersebut bisa terlihat bagaimana Gibran, mendaftarkan diri secara individu sebagai anggota partai hingga saat ini mendapatkan rekomendasi maju menjadi cawalikota Solo," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: