Hal itu dikatakan pakar ekonomi senior Dradjad Wibowo ketika berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/7).
Dradjad mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tergantung dari konsumsi domestik. Namun, dia memastikan saat ini konsumsi domestik di Indonesia cenderung melemah.
"Sekarang kita lihat konsumsi rumah tangga ini cenderung drop karena pandemik, orang jadi khawatir untuk pergi ke mall, orang khawatir untuk kongkow-kongkow ngopi dan sebagainya," ujar Dradjad.
Dia mencontohkan sejumlah kegiatan ekonomi di kelas menengah ke bawah cenderung stabil. Namun, warung di pinggir jalan tidak memberikan dampak signifikan untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
"Memang kalau dilihat di jalan itu, masih banyak rakyat yang katakanlah di warung di pinggir jalan dan sebagainya, tapi ekonomi UMKM, seperti warung dan yang kecil-kecil ini peranannya terhadap PDB itu tidak besar, sangat kecil sekali," jelasnya.
Dradjad mengatakan sektor ekonomi kelas menengah seperti mall dan superstore ke atas justru merosot, padahal peranan sangat tinggi untuk pertumbuhan ekonomi tanah air.
"Justru yang besar peranannya itu, konsumsi rumah tangga kelas menengah dan atas. Nah ini, konsumsi rumah tangga atau domestik ini peranan terhadap pertumbuhan ini sangat drop. Jadi ini harus dijaga," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: