Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Indonesia Dianggap Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Sinovac-China, Golkar: Enggak Usah Khawatir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 21 Juli 2020, 11:38 WIB
Indonesia Dianggap Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Sinovac-China, Golkar: Enggak Usah Khawatir
Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi Golkar, Emanuel Melkiades Laka Lena/Net
rmol news logo Publik beranggapan Indonesia dijadikan kelinci percobaan vaksin antivirus Covid-19 dari perusahaan farmasi Sinovac di China. Hal itu dikarenakan Indonesia menjadi tempat uji coba klinis tahap III vaksin tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi Golkar, Emanuel Melkiades Laka Lena menerangkan bahwa saat ini seluruh dunia tengah berlomba-lomba untuk menemukan vaksin antivirus corona yang kemudian diujicobakan agar bisa dipakai seluruh masyarakat dunia.

Indonesia melalui perusahaan farmasi pelat merah Biofarma bekerjasama dengan Sinovac melakukan penelitian dan membuat vaksin antivirus corona. Sebagai negara yang ikut menghasilkan vaksin tersebut, Indonesia dijadikan tempat ujicoba klinis tahap III.

"Nah, vaksin buatan China ini kebetulan yang memang sudah lebih maju diketemukan, lalu sebagai vaksin ini kan ada proses namanya tahap ujiklinis, nah itu diujicobakan itu di berbagai negara yang ada kerjasama atau terkait kerjasama dengan penghasil vaksin," kata Melki kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/7).

Menurutnya, China lewat Sinovac memang lebih awal membuat vaksin tersebut. Indonesia sebagai bagian dari produksi vaksin itu tentu bisa menjadi tempat ujicoba klinis vaksin tersebut. Lantaran hal ini sebagai bentuk dari kerjasama kemanusiaan skala global guna mempercepat penemuan vaksin dan penggunaannya untuk seluruh penduduk dunia.

"Itu juga, perlu dicek lagi apakah vaksin ini memang cocok untuk genome-nya kita, dalam arti setiap vaksin cocok di semua negara gitu lho. Jadi nantinya, vaksin dari Sinivac ini mengalami uji klinis dulu, nah kalau benar-benar itu bisa dipakai, cocok dengan genome-nya orang Indonesia baru kemudian dipeoduksi lebih lanjut kerjasama Sinovac dengan Biofarma," terangnya.

Dia meminta agar masyarakat Indonesia tidak khawatir dengan masuknya vaksin dari Sinovac Cina ini.

"Jadi enggak usah khawatir, mau dari China mau jadi mana saja asal menghasilkan cepat vaksinnya kita akan kerjasama," tandas Melki. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA