Elektabilitas mantan Kapolri itu kini berapa pada angka 1,3 persen. Pada Februari masih 0,8 persen, dan Mei 0,6 persen.
Demikian potret Indikator Politik Indonesia yang merilis hasil survei nasional terbarunya tentang kondisi politik dan ekonomi di tengah wabah virus corona baru (Covid-19), Selasa (21/7).
Elektabilitas Tito naik, tapi tidak bagi mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Tingkat keterpilihan Gatot mulai berkurang.
Elektabilitas Gatot kini berapa pada angka 1,4 persen. Pada Februari masih pada angka 1,4 persen, dan Mei 2,2 persen.
Beda dengan Tito dan Gatot, jenderal non politik yang masuk 15 calon presiden yang disurvei Indikator, elektabilitas Budi Gunawan masih bertahan di nol koma.
Elektabilitas Kepala BIN itu ada pada angka 0,2 persen. Tingkat keterpilihan BG turun sedikit. Pada Februari 0,4 persen, dan Mei 0,4 persen.
Berikut elektabilitas 15 calon presiden jika pemilihan dilakukan sekarang:
Ganjar Ganjar Pranowo (16,2 persen)
Anies Baswedan (15 persen)
Prabowo Subianto (13,5 persen)
Sandiaga Salahudin Uno (9,2 persen)
Ridwan Kamil (8,6 persen)
Agus Harimurti Yudhoyono (6,8 persen)
Khofifah Indar Parawansa (3,6 persen)
Puan Maharani (2 persen)
Gatot Nurmantyo (1,4 persen)
Tito Karnavian (1,3 persen)
Erick Thohir (1 persen)
Mahfud MD (0,8 persen)
Airlangga Hartarto (0,3 persen)
Budi Gunawan (0,2 persen)
Muhaimin Iskandar (0,2 persen).
Survei nasional Indikator Politik Indonesia yang digelar pada periode 13-16 Juli 2020 dilakukan dengan kontak telepon dengan menggunakan sampel sebanyak 1.200 responden.
Survei ini menggunakan metode simple random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: