Asep malah menyangsikan kebenaran kabar tersebut. Dia meyakini Partai Demokrat tidak akan ikut-ikutan mendukung pasangan tersebut, karena bisa mencoreng proses demokrasi internal dan mengkhianati aspirasi masyarakat Kabupaten Bandung.
Selain itu, Asep berpandangan, Demokrat merupakan partai dengan basis pendukung yang besar di Kabupaten Bandung dan layak mengusung kandidat hasil seleksi internalnya.
“Jika hanya menjadi pendukung pada perhelatan Pilkada di Kabupaten Bandung, maka sulit bagi Demokrat mempertanggungjawabkan kepada publik tentang posisi penjaringan yang telah berlangsung cukup serius dan proses tidak mudah,†katanya kepada
Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (21/7).
“Demokrat akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat yang berada di belakang para peserta penjaringan Bupati/Wakil Bupati yang telah mempercayakan aspirasinya pada partai ini,†lanjutnya.
Pada dasarnya, sah-sah saja Partai Demokrat berkoalisi dengan partai manapun. Namun, menurut hematnya, pimpinan Demokrat harus yakin kalau mereka kuat dan bisa jadi pemain utama di Pilkada, bukan sekadar partai pelengkap.
Menurut Asep, sudah tepat dan sepantasnya Demokrat melanjutkan kerja sama koalisi dengan PKS yang selama ini telah dibangun. Mengingat Gungun Gunawan merupakan tokoh yang memiliki ruang paling memungkinkan untuk mengalahkan tokoh kuat lain di Pilkada Desember mendatang.
â€Semoga saja ini hanya sebuah bagian dari
political game untuk pada akhirnya menguatkan kembali pada penguatan koalisi PKS-Demokrat,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.