Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat: Banyak Calon Kepala Daerah Bermodal Dengkul, Setelah Jadi Lakukan Kleptokrasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Kamis, 23 Juli 2020, 16:24 WIB
Pengamat: Banyak Calon Kepala Daerah Bermodal Dengkul, Setelah Jadi Lakukan Kleptokrasi
Ilustrasi Pilkada/Net
rmol news logo Adanya tindakan rasuah yang dilakukan para kepala daerah terjadi karena hanya modal dengkul saat mencalonkan diri saat Pemilu.

Direktur Eksekutif Political and Public Policy, Jerry Massie mengatakan, ongkos politik memang cukup besar yang harus dikembalikan setelah terpilih.

"Jika dia didukung cukong maka otomatis pengembalian harus dilakukan sesuai appointment politik. Biasanya biaya calon bupati dan walikota Rp 20-30 miliar bahkan lebih," ucap Jerry Massie kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/7).

Karena kata Jerry, banyak pihak yang maju mencalonkan diri sebagai pemimpin tanpa di dukung faktor finansial yang mapan.

"Maka setelah jadi ada konspirasi antara korporasi dan birokrasi yang disebut kleptokrasi. Atau istilah return back atau biaya politik dikembalikan atau yang berupa proyek baik tender maupun PL. Belum lagi kalau ada persengkongkolan dengan partai yang mengusungnya," terang Jerry

"Biasa ada hitung-hitungan. Kalau calon sudah mapan secara finansial maka tak perlu ada konspirasi. Ada yang banyak yang terlibat tapi belum ditangkap. Kerap uang negara disalahgunakan. Ada istilah Politik Dengkul, tak punya anggaran tapi ngotot maju. Justru itu sebaiknya para calon kepala daerah harus matang secara pengetahuan dan pengalaman dan mapan secara finansial," sambung Jerry.

Dengan demikian tambah Jerry, faktor threshold harus segera diatur lagi agar tidak ada lagi biaya-biaya lain yang memberatkan.

"Kalau perlu 0 persen. Biar tidak terjadi skandal dalam Pemilu sampai Pilkada maka sistem threshold harus diperbaiki. Misalkan ambang batas Pilpres 4 persen dan Parlementiary Threshold 20-25 persen perlu diperbaiki lagi. Lantaran akan muncul praktek seperti terjadi saat ini," pungkas Jerry.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA