Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Irmanputra Sidin: Sudah Banyak Usaha Yang Wafat Karena Corona, Saatnya Presiden Pede Menjawab

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 24 Juli 2020, 10:55 WIB
Irmanputra Sidin: Sudah Banyak Usaha Yang Wafat Karena Corona, Saatnya Presiden Pede Menjawab
Pakar hukum tata negara Irmanputra Sidin/Net
rmol news logo Pandemik virus corona baru (Covid-19) sangat berdampak ke berbagai sektor usaha yang ada di Indonesia. Namun sayangnya pemerintah belum membongkar data jumlah sektor usaha yang mulai mangkrak kegiatan dagangnya.

Persoalan inilah yang menjadi pertanyaan besar dari pakar hukum tata negara Irmanputra Sidin.

Dalam unggahan di media sosial Instagram @irmanputra_sidin, dengan judul "Berapa Sektor Usaha Yang Wafat Setiap Hari?”, dia melontarkan sejumlah pertanyaan untuk didengar pemerintah.

Dia berpandangan, pandemik Covid-19 telah berpengaruh signifikan kepada kegiatan usaha rakyat dan telah menciptakan efek domino terhadap tingkat kemiskinan dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Terlebih ketika pemerintah menetapkan status darurat bencana nasional lewat Kepres 12/2020.

"Berapa jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menderita, “koma”, bahkan “wafat” setiap hari? Berapa usaha besar yang “sesak nafas”, bahkan “koma” setiap hari? Yang kemudian terpaksa melakukan PHK karyawan (p27(2), 28D UUD45) setiap hari?" ungkap Irmanputra Sidin dalam postingannya pada Jumat (24/7).

Lebih lanjut, Irmanputra Sidin memandang wajar jika kondisi 4 bulan penanganan pandemik virus corona hanya fokus ke persoalan kesehatan, dan akhirnya berujung hingga ke ancaman krisis ekonomi dalam negeri. 

"Tentunya keppres dan kebijakan ikutannya, kala itu, bisa dipahami jikalau hanya bertumpu pada jawaban medis dan epidemiologis," ungkapnya.

Namun demikian, saat ini pemerintah mesti menginstal ulang fokus penanganan corona dari sektor kesehatan menjadi sektor ekonomi masyarakat, mengingat ancaman-ancaman krisis ekonomi sudah di depan mata.

"Saatnya kini presiden harus percaya diri (pede) dengan data atas pertanyaaan di atas yang sesungguhnya adalah bagian kecil dari jawaban konstitusional akan signifikansi Covid-19 ini terhadap seluruh sendi kehidupan negara rakyat," tuturnya.

"Presiden terus fokus bergerak kepada kebijakan pemulihan ekonomi konstitusional (p33uud45) agar tujuan negara memajukan kesejahteraaan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa (Pembukaan UUD45) yang 'detak jantung' saat ini sangat lemah segera normal kembali," demikian Irmanputra Sidin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA