Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sama-sama Diklaim Muhamad Dan Azmi, Jargon 'Tangsel Untuk Semua' Milik Siapa?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 24 Juli 2020, 14:16 WIB
Sama-sama Diklaim Muhamad Dan Azmi, Jargon 'Tangsel Untuk Semua' Milik Siapa?
Jargon 'Tangsel Untuk Semua' sama-sama diklaim Azmi dan Muhamad/Repro
rmol news logo Penetapan pasangan Muhamad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo oleh DPP Partai Gerindra sebagai bakal pasangan calon yang diusung dalam Pilkada Tangerang Selatan 2020 masih menyisakan polemik.

Hal ini terkait dengan jargon  'Tangsel Untuk Semua' yang sebelumnya digunakan Muhamad saat masih dipasangkan dengan Azmi Abubakar.

Diketahui, Muhamad sempat direkomendasikan oleh PSI dan dipasangkan dengan kader PSI yang menjabat sebagai Ketua DPW Banten, Azmi Abubakar.

Namun, Muhamad dan Azmi harus berpisah. Muhamad kemudian disandingkan dengan keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati, dan tetap membawa jargon 'Tangsel Untuk Semua'.

Namu, Azmi mengklaim kalau jargon tersebut merupakan jargon yang dibentuk oleh tim dan konsultannya.

"Kalau itu (jargon) kan milik saya, milik kami dari Tim PSI. Iya kita kan ada kayak konsultan dan memang awalnya itu 'Kita Sekarang', lalu terjadi transformasi menjadi 'Tangsel Untuk Semua' artinya kan kira-kira sama ya. Dan itu sih mau dibawa kemananpun itu milik kita. Makanya dirilis kemarin memang itu milik PSI, Azmi Abubakar punya. Bagi kami itu bukan materinya tapi nilai perjuangannya," jelas Azmi saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLBanten, Kamis (23/7).

Azmi juga menegaskan kalau jargon tersebut tidak boleh diklaim oleh pihak lain. "Kami pikir itu milik kita, itu saja. Dan tentunya enggak boleh diklaim oleh pihak lain," tegasnya.

Masih kata Azmi, PSI masih akan menunggu rekomendasi yang keluar dari PDI Perjuangan. Jika, memang PDIP tetap merekomendasikan Muhamad-Saraswati, PSI siap membuka fakta sebenarnya.

"Ya kalau melihat yang sekarang kan proses selanjutnya kalau kemudian memang berpisah ya, ini kan PDIP belum mengumumkan jadi kita berandai-andai saja sebetulnya. Nah, kalau misalnya PDIP mengumumkan calon yang sama dengan Gerindra, ya tentu tagline itu menjadi milik PSI dan Azmi kan begitu," ungkapnya.

"Kalau itu sih dibawa kemana juga hayolah, itu bisa kita buktikan, ada bukti-buktinya, tapi lebih baik dibicarakan lebih lanjut. Artinya PSI enggak bakal main klaim. PSI ini kalau bicara punya dasar fakta lah," tambah Azmi.

Meski berpisah dengan Muhamad, Azmi tetap percaya diri untuk maju di Pilkada Tangsel.

"Kalau saya sendiri kan masih terus maju, tagline saya masih itu 'Tangsel Untuk Semua', masih saya pakai di banner-banner saya di APK. Memang kenapa? Ya itu karena memang milik saya," katanya.

Sementara itu, Muhamad juga mengatakan jika jargon tersebut merupakan miliknya secara sah.

"Enggak masalah, itu kan dari saya dengan konsultan saya. Iya dengan konsultan saya, dulunya dengan Pak Azmi bareng-bareng kan mengikuti, Pak Azmi sebagai Wakil kan mengikuti," ujar Muhamad. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA