Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bantuan itu diantaranya bantuan tambahan subsidi bunga KUR, penundaan angsuran, dan perpanjangan jangka waktu.
"Tambahan subsidi bunga KUR diberikan kepada 1.659.376 debitur dengan baki debet Rp 56,5 triliun," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, (23/7).
"Penundaan angsuran pokok paling lama 6 bulan diberikan kepada 1.549.746 debitur dengan baki debet Rp 462 triliun, dan relaksasi KUR, berupa perpanjangan jangka waktu diberikan kepada 1.557.044 debitur dengan baki debet Rp 46.1 triliun," katanya menjelaskan.
Dalam penyaluran bantuan KUR, Menko Airlangga menjelaskan akan mengedepankan pada klaster KUR untuk tujuan efisiensi.
"KUR ini didorong untuk semua sektor, tapi kita akan fokus membangun KUR berbasis kelompok atau klaster, karena akan lebih efisien untuk perekonomian," ucapnya.
KEtua Umum Partai Golkar ini menyebutkan, penyaluran KUR klaster akan diringi dengan pendampingan dan pemasaran produk UMKM dengan melibatkan mitra usaha, seperti perusahaan swasta dan negara.
Sambungnya, KUR bakal disalurkan kepada kelompok/klaster dengan skema KUR khusus dengan bisnis model
one village one product (OVOP) atau
one pesantren one product (OPOP) melalui pembiayaan KUR.
"Terdapat 729 potensi penyaluran KUR klaster yang terdiri dari 21 potensi penyaluran KUR klaster OVOP. Berdasarkan data yang disampaikan oleh penyalur KUR kepada Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM dan dan delapan KUR klaster OPOP berdasarkan Koordinasi Kemenko Perekonomian bersama stakeholder terkait," jelasnya.
Airlangga juga menjelaskan mengapa bantuan KUR penting untuk disalurkan karena sektor UMKM berperan penting dalam perekonomian.
Airlangga mencontohkan, jumlah usaha mikro tahun 2018 sebesar 63,35 juta unit yang memberikan kontribusi terhadap PDB pada tahun itu sebesar 61,07 persen.
"Selain berkontribusi pada PDB, sektor usaha mikro berkontribusi juga terhadap tenaga kerja. Kontribusi tenaga kerja UMKM terhadap total tenaga kerja mencapai 97 persen dan kontribusi ekspor UMKM terhadap total ekspor nonmigas mencapai 14,37 persen," pungkas Airlangga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: