Dosen komunikasi Universitas Telkom, Dedi Kurnia Syah mengatakan, pengunduran diri NU dan Muhammadiyah dari program organisasi penggerak (POP) pada Kemendikbud merupakan sebuah ironi.
Karena, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dinilai tidak memiliki rasa hormat terhadap pengabdian dua organisasi besar di Indonesia tersebut.
"Pengunduran diri dua organisasi keummatan yang dalam sejarahnya sangat dekat dengan pendidikan, memang sebuah ironi. Mendikbud terlihat benar tidak memiliki rasa hormat pada pengabdian keduanya dalam membangun pendidikan Indonesia," ucap Dedi Kurnia Syah kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (24/7).
Apalagi kata Dedi, pengunduran diri tersebut berkaitan dengan alokasi anggaran yang dinilai janggal.
"Terlebih isu pengunduran diri itu terkait alokasi anggaran, maka sangat perlu ada aduan ke KPK, bagaimanapun Kemendikbud harus terbuka," pungkas Dedi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: