Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perkiraan BIN Akurat Tanda Pemerintah Memang Tidak Punya Prioritas Tangani Corona

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Selasa, 28 Juli 2020, 15:43 WIB
Perkiraan BIN Akurat Tanda Pemerintah Memang Tidak Punya Prioritas Tangani Corona
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah/Net
rmol news logo Prediksi Badan Intelijen Negara (BIN) tentang data virus corona yang akurat menjadi bukti ada yang salah dari penanganan corona selama ini.

Pada April 2020, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo telah menyampaikan bahwa BIN memprediksi jumlah positif corona mencapai 100 ribu pasien. Menurutnya, data itu akurat jika pencegahan yang dilakukan tidak sigap.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengurai bahwa sejak awal pola atau metode pencegahan pemerintah terhadap virus corona atau Covid-19 justru membuat panjang pandemik.

“Pengalihan tugas penanganan corona justru membuat skema penghentian wabah harus kembali beradaptasi dan itu tentu memerlukan waktu,” ujarnya kepada Kantor Berita politik RMOL, Selasa (28/7).

Selain itu, kata Dedi, prediksi yang akurat dari BIN ini membuktikan bahwa sejak awal pemerintah memang tidak miliki prioritas dalam menangani wabah. Hal tersebut terlihat ketika pemerintah justru berharap berdamai dengan pandemik, sehingga membuat penyebaran corona tak kunjung berhenti.

Seharusnya, sambung Dedi, presiden belajar dari negara-negara tetangga yang terbilang berhasil menangani corona.

“Tidak harus melihat negara paling sukses, setidaknya lihat Malaysia yang sebaran dan kultur masyarakatnya setara, mereka lebih siap karena memprioritaskan penanganan pandemi,” tegas Dedi.

BIN memprediksi pada akhir Juni mencapai 105.765 kasus positif serta pada akhir Juli terdapat 106.287 kasus.

Prediksi kajian BIN itu diklaim memiliki akurasi 99 persen. Sebab, BIN berhasil menghitung perkiraan kasus Corona pada akhir Maret mencapai 1.577 orang. Sedangkan faktanya, jumlahnya mencapai 1.528 orang.

Pada data tersebut, BIN memprediksi kasus positif Corona terjadi 27.307 kasus pada akhir April. Sedangkan akhir Mei sebanyak 95.451 kasus. Tetapi, menurut Doni saat Raker virtual dengan Komisi IX DPR mengatakan prediksi BIN tersebut bisa meleset jika langkah pencegahan dapat dilakukan.

"Kalau bisa melakukan langkah-langkah pencegahan, mudah-mudahan kasus yang terjadi tidak seperti apa yang diprediksi," demikian Doni. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA