Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

IMRI: OJK Jangan Takut Intervensi Erwin Aksa Dalam Menyelamatkan Bank Bukopin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 29 Juli 2020, 02:22 WIB
IMRI: OJK Jangan Takut Intervensi Erwin Aksa Dalam Menyelamatkan Bank Bukopin
Ikatan Mahasiswa Republik Indonesia (IMRI) menggeruduk kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK)/Net
rmol news logo Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Republik Indonesia (IMRI) menggeruduk kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jalan Lapangan Banteng Timur, Jakarta Pusat, Selasa (28/7).

Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus ini mendatangi OJK guna mendesak lembaga yang berewenang mengurus jasa keuangan itu tidak perlu takut dengan intervensi Bosowa Grup.

"Erwin Aksa bukan tuhan, dia manusia bisa. OJK jangan takut,” teriak orator dari atas mobil komando.

Sambil membawa bendera merah putih dan poster-poster, aksi mereka mengkritik Erwin Aksa sebagai pemilik Bosowa Grup yang dianggap justru menghalang-halangi pembenahan Bank Bukopin.

Bank Bukopin saat ini tengah mengalami persoalan likuiditas keuangan akibat banyaknya kredit macet yang justru disebabkan oleh kreditur dari Bosowa Grup.

Presidium IMRI, Harjono menegaskan, seharusnya, Bosowa Grup yang menguasai saham pengendali di Bank Bukopin sebesar 23,4 persen harus bertanggung jawab bukan justru menekan OJK agar investor baru yang ingin masuk membenahi Bank Bukopin tidak jadi.

Di satu sisi, sambung Harjono, Erwin Aksa melalui Bosowa Grup sebagai pemegang saham terbesar enggan menyuntikan modalnya. Namun di sisi lain tidak memberikan kesempatan terhadap investor lain untuk masuk.

“Ini logika aneh, jangan-jangan memang ingin mematikan Bank Bukopin. Bukopin wajib diselamatkan,” tegas Harjono.

Pemegang saham utama (PSU) PT Bank Bukopin adalah Bosowa 23,4 persen, BK Kookmin Bank 22 persen, Pemerintah Republik Indonesia 8,9 persen, dan Koperasi Karyawan Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) 5,14 persen. Sementara sisanya masyarakat 45,7 persen dan selebihnya beberapa pemegang saham kecil-kecil.

“Logika sederhana, mestinya OJK mengejar pemegang saham pengendali lebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan modal dan likuiditas Bukopin. Tapi nyatanya OJK justru mengejar-ngejar dan memberi peluang besar hanya kepada Kookmin Bank hingga bank itu menyetor dana segar sebesar 200 dolar AS jutake ascrow account Bukopin. Kemana Bosowa selama ini?” tanya Harjono.

IMRI mendesak OJK untuk tidak takut atas intervensi dari seorang Erwin Aksa dalam langkah menyelamatkan Bank Bukopin.

"Meminta agar proses penyelamatan Bank Bukopin TBK sesuai dengan kemaslahatan rakyat Indonesia. Jangan rusak stabilitas ekonomi Indonesia karena kepentingan Erwin Aksa (Bosowa Corporindo)," tandasnya.

Setelah melakukan aksi di OJK, massa IMRI bergerak ke Istana Negara untuk menyampaikan hal yang sama, yakni meminta agar Presiden Joko Widodo mendengar bahwa Bank Bukopin yang merupakan bank berfokus kepada nasabah-nasabah UKM dan pedagang kecil itu bisa terselamatkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA