Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bela Akhyar Nasution, Kader PDIP Sumut Nilai Pernyataan Djarot Sangat Tidak Pantas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 29 Juli 2020, 11:41 WIB
Bela Akhyar Nasution, Kader PDIP Sumut Nilai Pernyataan Djarot Sangat Tidak Pantas
Sindiran Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, terhadap Akhyar Nasution dikritisi balik oleh kader PDIP Sumut/RMOLSumut
rmol news logo Sindiran yang disampaikan Djarot Syaiful Hidaya kepada Akhyar Nasution yang memutuskan beralih ke Partai Demokrat memicu reaksi dari kader PDI Perjuangan lainnya.

Mengatasnamakan Forum Eksponen 98 PDI Perjuangan Sumatera Utara, mereka mengkritisi sindiran-sindiran Djarot yang menyebut kepindahan Akhyar karena haus kekuasaan. Pernyataan Djarot itu disebut sangat tidak beralasan.

“Ucapan–ucapan yang dipertontonkan Djarot di media sangat tidak pantas,” kata Ketua Forum Eksponen 98 PDIP Sumatera Utara, Gumana Lubis, Rabu (29/7).

Menurut Gumana yang juga Ketua PAC PDI Perjuangan Medan Johor ini, Akhyar Nasution adalah salah satu kader terbaik PDIP yang sangat pantas untuk diusung pada Pilkada Medan 2020.

Akan tetapi, situasi politik di tingkat nasional membuatnya harus tersisih dari partainya sendiri. Sehingga sangat pantas jika Akhyar memilih maju di Pilkada Medan karena mendapat dukungan dari Partai Demokrat dan PKS.

Sehingga, kata Gumana, menyebut Akhyar Nasution sebagai kader yang tidak patuh aturan adalah kekeliruan besar. Karena faktanya, PDIP yang justru terkesan tidak menghargai kerja keras Akhyar dalam membesarkan partai.

“Beliau adalah salah satu pembela PDI Perjuangan pro munas,” ungkapnya, dilansir Kantor Berita RMOLSumut.

Karena itu, kalaupun Akhyar memilih maju dengan dukungan partai lain, maka hal itu harus dihormati oleh Djarot Saiful Hidayat.

“Kalau tak mau membantu, jangan justru Djarot mengobok-obok PDI Perjuangan di Sumatera Utara,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA