Untuk itu, selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, tak bosan terus mengingatkan seluruh masyarakat untuk mematuhi setiap protokol kesehatan selama merayakan Idul Adha 1441 Hijriah.
Menurut mantan Wakil Presiden RI dua periode ini, ada musibah besar yang bisa terjadi ketika masyarakat abai dengan protokol yang sudah ditetapkan pemerintah.
“Kita akan merayakan hari raya Idul Adha, Kurban, Haji. Ini bertepatan dengan suasana waspada yang bisa menyebabkan musibah besar apabila kita tidak disiplin,†ucap Jusuf Kalla (JK) melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (30/7).
Kekhawatiran JK memang sangat beralasan. Karena saat ini setidaknya ada 800 ribu masjid di seluruh Indonesia yang akan menggelar shalat Idul Adha secara berjamaah.
“Besok hari (Jumat, red) adalah suatu kemutlakan bahwa protokol kesehatan harus tetap menjadi pedoman shalat Idul Adha. Jaga jarak masing-masing di masjid atau di lapangan, penuhi syarat-syarat kesehatan menjaga jarak, pakai masker dan cuci tangan,†tegas JK.
Selain itu, Idul Adha yang jatuh di hari Jumat juga memunculkan risiko penyebaran yang lebih besar di masjid-masjid. Karena ada dua ibadah yang diikuti banyak orang dalam satu hari yang sama.
JK pun meminta seluruh masjid mensterilkan seluruh area sebelum dilakukan shalat Idul Adha berjamaah. Termasuk juga sebelum melaksanakan shalat Jumat pada siang harinya.
Semua protokol tersebut tak lain dibuat agar masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman. Karena, jika lalai menjalankan semua protokol tersebut, bisa berakibat fatal bagi masyarakat.
“Jika kita tidak memenuhi itu, akan berakibat fatal. Setiap habis shalat lima waktu disampaikan kepada masyarakat untuk disiplin pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan. Itu harus disampaikan lima kali sehari. Harus memiliki kesempatan yang bermanfaat. Selamat merayakan Idul Adha,†tutup JK.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: