Ada beberapa alasan yang sering melatarbelakangi perpindahan politisi dari partai lama ke partai baru. Salah satu alasan yang paling kuat adalah kekecewaan terhadap kebijakan yang diterbitkan partai.
Begitu disampaikan pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Nurtanio (Unur) Bandung, Djamu Kertabudi, Kamis (30/7).
“Politisi hengkang dari satu partai kemudian berlabuh ke partai lain memang kerap terjadi di perpolitikan tanah air, baik di level pusat maupun di kewilayahan,†ungkap Djamu ketika dikonfirmasi wartawan.
Djamu menambahkan, perpindahan armada politik dari politisi kerap disorot lantaran bertepatan dengan momen pemilu, baik itu Pileg maupun Pilkada seperti yang saat ini terjadi di Kabupaten Bandung.
“Seperti kita ketahui bersama, menghadapi Pilkada Kabupaten Bandung seorang kader Golkar (Dadang Supriatna) hengkang ke PKB dan jadi bakal calon bupati. Artinya melawan figur dari partai sebelumnya,†kata Djamu, dilansir
Kantor Berita RMOLJabar.
Dalam catatan Djamu, situasi ini sempat terjadi di Pilkada 2018 lalu untuk Kabupaten Bandung Barat. Di mana Bupati saat ini (Aa Umbara) hengkang (dari PDIP ke Nasdem) dan berhasil dalam menang kontestasi itu.
“Lantas apakah Dadang Supriatna yang berdampingan dengan artis Sahrul Gunawan di Pilkada 2020 ini akan bernasib sama dengan Aa Umbara yang didampingi artis Hengky Kurniawan? Kita lihat saja,†jelasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.