Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sekjen PBNU: Dalam Situasi Pandemik, Masyarakat Yang Berkecukupan Bisa Berkurban Lebih Banyak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 31 Juli 2020, 04:22 WIB
Sekjen PBNU: Dalam Situasi Pandemik, Masyarakat Yang Berkecukupan Bisa Berkurban Lebih Banyak
Sekretaris Jenderal PBNU Helmi Faishal/Net
rmol news logo Masyarakat akan merasakan suasana yang berbeda pada perayaan Idul Adha di tahun ini akibat adanya hantaman wabah virus corona baru atau Covid-19.

"Seluruh aktivitas masyarakat dibatasi, termasuk aktivitas beribadah," ujar Sekretaris Jenderal PBNU Helmi Faishal kepada Kantor Berita Politik RMOL

Faishal menambahkan, suasana keprihatinan dalam perayaan idul qurban tahun ini sangat terasa. Seperti yang dialami Makkah dan Madinah di mana umat muslim yang biasanya menyesakki Padang Arofah untuk beribadah kini terasa lebih sunyi.

“Yang pasti suasana idul qurban tahun ini, sangat berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya, dan saya kira, nuansa keprihatinannya lebih menonjol. Misalnya, kalau kita lihat di Kerajaan Saudi Arabia, juga dalam penyelenggaraan ibadah haji yang biasanya dikunjungi hari ini, adalah hari Arofah, di mana para jamaah melakukan wukuf biasanya dua juta manusia sekarang hanya seribu orang saja,” jelasnya.

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat muslim yang memiliki rejeki lebih untuk dapat menyalurkan hewan kurbannya lebih banyak untuk dapat diberikan kepada masyarakat kurang mampu di tengah situasi krisis saat ini.

“Saya kira, dalam situasi yang sangat prihatin ini, mari kepada siapapun yang diberikan kelebihan harta dan rejeki, untuk menjadi motivasi, untuk menambah kurbannya, karena mengingat banyak masyarakat yang terdampak secara ekonomi,” katanya.

Untuk penyelenggaraan shalat Idul Adha, Faishol mengimbau masyarakat agar dapat menjaga protokol kesehatan jika hendak melaksanakan shalat ied berjamaah di masjid.

Namun, Faishal lebih menyarankan agar masyarakat shalat di rumah guna menekan angka penyebaran Covid-19.

“Dalam penyelenggaraan shalatnya, tetap menggunakan protokol kesehatan. Pada daerah-daerah yang relatif, berpotensi terjadi penularan secara masif, kita harapkan penyelenggaraan shalat bisa dilakukan di rumah masing-masing,” paparnya.

“Bagi daerah-daerah yang relatif aman dimungkinkan untuk menyelenggarakan sholat ya kita harapkan menjaga protokol kesehatan secara ketat ya,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA