Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

DPP GMNI Dorong Bareskrim Polri Bongkar Jejaring Mafia Djokcan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 01 Agustus 2020, 21:33 WIB
DPP GMNI Dorong Bareskrim Polri Bongkar Jejaring Mafia Djokcan
Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino/Net
rmol news logo DItangkapnya buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih (cassie) piutang Bank Bali Djoko Tjandra diapresiasi DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

"Tentu kami beri apresiasi kepada tim operasi Bareskrim Polri yang berhasil menangkap buronan Bank Bali yang lama kabur dari Indonesia," ujar Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino dalam keterangannya, Sabtu (1/8).

Keberhasilan pihak Kepolisian dalam hal ini Bareskrim Polri, menurut Arjuna mesti ditindaklanjuti melalui proses hukum yang lebih koperhensif. Dalam arti, aparat penegak hukum mesti terus bekerja mengungkap deretan skandal kasus yang melibatkan bos Mulia Grup yang banyak merugikan keuangan negara tersebut   

Arjuna berharap penegak hukum dapat membongkar jejaring mafia yang terlibat ikut membantu Djoko Tjandra saat menjadi buronan, sehingga negara seperti dikelabuinya sampai belasan tahun.

"Dia (Djoko Tjandra) sudah 11 tahun jadi buronan. Sebelumnya, negara seperti dipermainkan, direndahkan reputasinya. Tentu, dia tidak sendirian. Tidak menutup kemungkinan di backing orang kuat," tegas Arjuna

Berdasarkan hasil penelusurannya, Arjuna membeberkan hasil investigasi firma hukum Mossack Fonseca yang menemukan nama Djoko Tjandra terdaftar di dalam Panama Papers yang diungkap oleh The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).

Dalam hasil investigasi tersebut, Djokcan terdaftar sebagai pemilik perusahaan cangkang Shinc Holdings Limited di yurisdiksi British Virgin Islands, sejak 11 Mei 2001 hingga 2012. Hingga kini perusahaan cangkang tersebut masih aktif.

"Nama Djoko Tjandra terdaftar dalam Panama Papers sebagai pemilik perusahaan cangkang di negara tax haven, British Virgin Islands. Fakta ini bisa menjadi potensi pelanggaran tax evasion dan money laundry. Dan ini harus diungkap", demikian Arjuna menambahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA