Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Din Syamsuddin: Perjuangan Kita Berat Karena Menghadapi Lingkaran Setan, Demokrasi Dilumpuhkan!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Minggu, 02 Agustus 2020, 18:36 WIB
Din Syamsuddin: Perjuangan Kita Berat Karena Menghadapi Lingkaran Setan, Demokrasi Dilumpuhkan<i>!</i>
Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin/RMOL
rmol news logo Saat in bangsa Indonesia tengah dihadapkan dengan beragam persoalan yang berat. Hal itu berkenaan dengan rezim pemerintahan saat ini yang justru melemahkan sendi demokrasi.

"Saya menggunakan istilah bahwa perjuangan kita ini berat, karena menghadapi lingkaran setan yang nyaris kita tidak tau dari mana memulainya," kata Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin dalam acara Koalsi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (2/8).

Pemerintah, kata Din, seakan mengkristalisasikan kediktatoran inkonstitusional melalui Perppu 1/2020 yang kini telah menjadi UU 2/2020.

Dalam UU tersebut, sejumlah prinsip negara hukum, negara yang dengan lembaga-lembaga demokrasi konstitusional pun telah dilumpuhkan.

"Saya kehilangan kata-kata untuk mengungkapkannya. Namun, sebagai muslim saya mengacu kepada hadist Nabi Muhammad SAW yang pernah mengisyaratkan situasi kondisi Indonesia ini adalah bagaikan kapal besar dan para penumpang yang sudah mendapat tempat masing-masing, namun ada segelintir orang mau merusak tempatnya sendiri," urainya.

Sebagai muslim, kata dia, hal yang perlu dilakukan adalah amar maruf nahi munkar, yakni menegakkan kebenaran dan mencegah kemunkaran. Sebab ia meyakini jika manusia tidak lagi mau dan mampu, maka Allah akan turun tangan.

"Naudzubillah min dzalik. Kita tidak ingin bangsa negara tercinta ini kemudian akan mengalami musibah-musibah. Saya pernah mengatakan, jika sebuah kekuasaan tegak atas kecurangan ketidakjujuran, maka timbulah musibah yang akan terjadi berkepanjangan. Inilah yang perlu kita cegah," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA