Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

UMKM Dikabarkan Dapat Insentif Rp 123 T, Prof Gunawan: Itu Hoax

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Senin, 03 Agustus 2020, 11:41 WIB
UMKM Dikabarkan Dapat Insentif Rp 123 T, Prof Gunawan: Itu Hoax
Rektor Universitas Sunan Giri Surabaya, Profesor Gunawan Adji, bantah ada kucuran dana ratusan triliun rupiah untuk bantu UMKM/RMOL
rmol news logo Anggaran ratusan triliun rupiah sebagai bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dinilai hanya hoax.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Jika ada menteri yang mengatakan bahwa UMKM akan mendapatkan insentif sebesar Rp 123 T, itu saya pastikan hoax, enggak ada," ujar Rektor Universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya, Profesor Gunawan Adji, saat hadir di acara perkenalan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu kemarin (2/8).

Bukan tanpa alasan, Prof Gunawan mengaku menjadi pimpinan pengusaha UMKM dengan anggota sebanyak 8 ribu. Sebanyak 4 ribu anggota telah hilang akibat pandemik Covid-19 dan diprediksi akan kembali hilang sebanyak 2 ribu dalam dua bulan ke depan.

Karena, diungkap Prof Gunawan, para oligarki ekonomi ternyata telah menciptakan UMKM bodong untuk mengambil insentif dari pemerintah tersebut.

"Apalagi, kita menghadapi resesi. Kecuali UMKM-UMKM ciptaan oligarki. Jadi mereka menciptakan UMKM bodong untuk mengambil insentif-insentif itu. Tapi percuma, dananya enggak ada," ungkap Prof Gunawan.

Sehingga, lanjut Prof Gunawan, pemerintah menciptakan UU 2/2020 yang juga mengatur soal ekonomi di tengah Pandemik Covid-19.

"Maka diakal-akalin bikin UU 2/2020 tentang corona yang sekarang digugat Prof Din (Syamsuddin), pak Marwan (Batubara), dan kawan-kawan," katanya.

Karena itulah ia mengaku tertarik untuk bergaung dalam KAMI bersama para tokoh, aktivis, maupun akademisi lainnya untuk menyelamatkan Indonesia.

"Jadi justru inilah yang perlu diselamatkan, UMKM-UMKM yang dulu krisis 98 itu mempunyai daya tahan sekarang itu sudah enggak ada. Karena UMKM itu sudah diambil alih oleh oligarki dengan menciptakan UMKM bodong," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA