Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat: Wacana Firli Soal Hukuman Mati Bagi Koruptor Dana Corona Sudah Tepat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Selasa, 04 Agustus 2020, 05:24 WIB
Pengamat: Wacana Firli Soal Hukuman Mati Bagi Koruptor Dana  Corona Sudah Tepat
Ketua KPK, Firli Bahuri/Net
rmol news logo Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPk) Firli Bahuri melontarkan akan memberlakukan ancaman dan tuntutan hukuman mati bagi para pelaku tindak pindana korupsi di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19).

Merespons hal itu, pengamat hukum Syahrir Irwan Yusuf mengatakan, apa yang disampaikan Firli telah sesuai dengan Undang Undang Tindak pidana korupsi.

"Yang mana termaktub dalam pasal dan penjelasan pasal tersebut berikut ini ; selanjutnya, pada Pasal 2 ayat (2) disebutkan, dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dalam keadaan tertentu pidana mati dapat dijatuhkan," demikian kata Syahrir.

Lebih lanjut Syahrir menyebutkan, pada Pasal 2 ayat 2, yang dimaksud k"keadaan tertentu" adalah keadaan yang dapat dijadikan alasan pemberatan tindak pidana bagi pelaku korupsi.  

"Yaitu apabila tindak pidana tersebut dilakukan terhadap dana-dana yang diperuntukan bagi penanggulangan keadaan bahaya, bencana alam nasional, penanggulangan akibat kerusuhan sosial yang meluas, penanggulangan krisis ekonomi dan moneter, dan pengulangan tindak pidana korupsi,” demikian penjelasan Syahrir.

Lebih lanjut Syahrur berpendapat, apabila ada pihak yang meragukan pernyataaan Firli Bahuri justru harus dipertanyakan sejauh mana komiymennya terhadap kerja pemberantasan korupsi.

"Semestinya mengapresiasi dan mensupport sikap KPK dalam menerapkan hukuman mati pada pelaku korupsi saat pandemi Covid-19 sekarang ini. Bukan malah bersikap apriori dan hanya mengkritisi asal bunyi,” sesal Syahrir. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA